Ikuti Kami

Arief Budimanta Tak Kapok Datang Berdiskusi di Kubu 02

Saat mulai membicarakan capaian dan program Jokowi-Ma'ruf Amin, suasana menjadi ricuh.

Arief Budimanta Tak Kapok Datang Berdiskusi di Kubu 02
Juru bicara tim kampanye nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Arief Budimanta.

Jakarta, Gesuri.id - Juru bicara tim kampanye nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Arief Budimanta teruji memiliki nyali besar ketika menghadir sebuah acara diskusi yang digelar oleh Institut Soekarno-Hatta di Hotel Gran Alia, Cikini, Jakarta, Selasa (26/2). Pasalnya, diskusi tersebut dipadati oleh puluhan pendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Baca: Budiman: Strategi Kubu Prabowo Mirip Teroris

Diskusi bertajuk 'Membedah Isu-Isu Strategis Pada Debat Capres/Cawapres Demi Kemajuan Bangsa' ini awalnya berjalan kondusif ketika Arief membuka pemaparannya terkait debat Pilpres 2019 yang sudah berlangsung dua kali. Namun, saat dia mulai membicarakan tentang capaian dan program Jokowi-Ma'ruf Amin dalam lima tahun ke depan, suasana menjadi ricuh.

Arief saat itu tengah memaparkan program pembangunan dan ekonomi selama empat tahun Jokowi menjadi Presiden RI. Namun peserta yang merupakan pendukung kubu 02 beramai-ramai bersorak, "bohong, bohong,". Bahkan sebagian dari mereka meminta Arief untuk turun.

Teriakan dan sorakan itu seketika mengganggu jalannya diskusi. Bahkan moderator dan panitia sampai beberapa kali mengingatkan agar penonton tenang dan tertib, meski tidak dihiraukan. Namun Arief tetap melanjutkan pemarannya tanpa gentar sedikit pun.

Di temui sesusai acara, politisi PDI Perjuangan ini mengaku tak kapok menghadiri acara diskusi, meskipun itu diselenggaran oleh simpataisan kubu Prabowo-Sandiaga. Baginya, hal tersebut sangat lumrah terjadi.

"Enggak, enggak kapok lah. Masa kapok. Pelan pelan nanti kita pasti makin lama makin dewasa dalam berpolitik," ucap Arief.

Meskipun suasana sempat ricuh dan tidak kondusif nyaris sepanjang pemaparannya terkait program-program Jokowi-Ma'ruf Amin, namun dia menilai forum diskusi tersebut cukup kritis dan setiap pihak mendapatkan kesempatan untuk menjelaskan.

"Saya rasa itu bagus forumnya forum kritis dan setiap pihak mendapatkan kesempatan untuk menjelaskan, saya rasa tidak ada masalah soal itu itu dinamika dari satu pertemuan," ujarnya.

Lebih lanjut, Arief mengatakan kontestasi pemilu seharusnya menjadi wadah yang mempersatukan bangsa kedepannya. Jika dalam proses berjalannya ada sejumlah gagasan dan pemikiran tentu harus dibahas dan didiskusikan dengan tenang dan jernih sehingga dapat menjadi acuan dalam menentukan pilihan kedepannya.

Baca: Bahlil: Tiga Kartu Sakti Bukti Kekonsistenan Jokowi

"Pemilu ini kan berjalan 5 tahun sekali, fungsi dari pada pemilu salah satunya adalah memperkuat kebangsaan kita dan persaudaraan kita, justru dalam konteks ini maka kita jadikan momentum itu untuk memper erat kohesifitas hubungan antar anak bangsa. itu intinya," imbuhnya.

Dalam diskusi tersebut, Arif menjadi salah satu narasumber yang diundang oleh panitia. Selain dia, ada pula Ichsanuddin Noorsy, Syahganda Nainggolan, Sayuti Asyathri, Haris Rusly Moti, dan Din Syamsuddin.

Quote