Jakarta, Gesuri.id - PDI Perjuangan memberi kesempatan bagi siapa saja yang ingin maju di arena pilkada melalui partai banteng moncong putih ini, pendaftaran dimulai 1 April hingga 31 Mei 2024.
Pendaftaran ini tidak dipungut biaya. Panitia tidak membatasi jumlah pendaftar. Sasarannya tidak terbatas pada kader internal partai. Namun, terbuka bagi tokoh masyarakat, tokoh agama, hingga tokoh pemuda.
Pasalnya, PDI Perjuangan tidak bisa mengusung sendiri kadernya, karena kursi yang diperoleh di dewan hanya tiga.
Baca: Ganjar & TPN Bertekad Buktikan Dugaan Kecurangan Pilpres 2024
“Masih kurang dua kursi sebagai syarat minimal maju pilkada, maka perlu koalisi dengan partai lain,” terang Ketua DPC PDI Perjuangan Bontang Maming.
Saat disinggung dengan pendaftaran ini apakah sinyal untuk mengusung bacalon selain Basri Rase-Najirah, ia enggan menjawab secara detail. Pun demikian apakah tahapan ini sebatas formalitas sesuai jadwal yang telah ditentukan dewan pimpinan pusat partai.
“Intinya dari DPP ada tahapan yang harus dilalui. Bagi bacalon yang mau diusung oleh PDI Perjuangan,” tutur dia.
Skema keputusan nantinya mengacu rekomendasi secara bertahap. Mulai DPC, DPD, hingga DPP PDI Perjuangan. Keputusan akan diterbitkan melalui surat yang dibuat DPP. Ia pun belum mendapatkan informasi kapan Basri Rase-Najirah melakukan pendaftaran.
Baca: Mahfud Ceritakan Respons Ganjar Usai Dilaporkan ke KPK
Usai penjaringan nantinya survei dilakukan ke masyarakat. Terkait elaktabilitas dari pendaftar. “Survei pasti ada. Nanti kalau sudah selesai penjaringan, kami akan lakukan,” terangnya.
Saat ini komunikasi dengan parpol lain juga terus dilakukan. Maming mengaku selama ini partainya tidak pernah berpisah dengan Basri-Najirah. Paslon yang diusungnya pada Pilkada 2020 silam. PDI Perjuangan meraup tiga kursi pada pileg kali ini. Melalui Winardi (Bontang Utara), Maming (Bontang Selatan), dan Joni Alla’ Padang (Bontang Barat). Jumlah ini lebih banyak dari torehan pada pileg 2019 silam yakni dua kursi. Selain itu, PDI Perjuangan dipastikan mendapatkan slot kursi unsur pimpinan dewan.
Sebab, unggul raihan suara dari Gerindra yang memperoleh jumlah kursi. Mengacu pilwali sebelumnya, total dari tiga kecamatan, Basri-Najirah mengumpulkan 45.164 suara. Sementara Neni-Joni 40.792 suara. Terpaut 4.372 suara.
