Ikuti Kami

Fadli Zon Harus Akui Ambulans Berisi Batu Milik Gerindra

Sebab, banyak hal yang telah membuktikan bahwa  ambulans itu memang milik Partai pimpinan Prabowo Subianto itu. 

Fadli Zon Harus Akui Ambulans Berisi Batu Milik Gerindra
Politisi PDI Perjuangan Eva Kusuma Sundari.

Jakarta, Gesuri.id - Politisi PDI Perjuangan Eva Kusuma Sundari berharap Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon mengakui mobil ambulans berisi banyak batu di lokasi kerusuhan 21-22 Mei di Kawasan Sabang, Jakarta Pusat sebagai milik Partai Gerindra. 

Sebab, banyak hal yang telah membuktikan bahwa  ambulans itu memang milik Partai pimpinan Prabowo Subianto itu. 

Baca: Kursi Ketua DPRD Maluku Diisi Kader PDI Perjuangan

"Dia (Fadli Zon) harus mengakui, lha wong surat mobil dan catatan pajak sudah ketahuan, lalu  sopir dan penumpangnya juga sudah bikin kesaksian dan divideokan. Dia tak bisa mengelak lagi bahwa ambulans itu milik partainya," kata Eva kepada Gesuri, Jumat (24/5). 

Eva juga berharap polisi memproses ambulans itu sebagai bukti kesertaan aktif dalam kerusuhan 21-22 Mei. 

"Proses saja para pelaku tersebut beserta barang bukti, syukur ditemukan fakta ‘kesertaan’ ambulans tersebut dalam kerusuhan 21-22 Mei" ucap Eva.

Seperti diketahui, Fadli Zon masih belum mengakui bahwa ambulans tersebut adalah milik Partai Gerindra.

"Saya sangat tidak yakin bahwa itu adalah Ambulans Gerindra dan diisi kemudian dengan batu-batu. Saya kira tidak ada itu," katanya, baru-baru ini.

Padahal, penyelidikan Polisi telah mengungkapkan bahwa ambulans tersebut adalah milik Gerindra, dan dibawa ke Jakarta atas perintah Ketua DPC Gerindra Tasikmalaya.

Baca: PDI Perjuangan Resmi Kuasai 25 Kursi di DPRD DKI

Polisi pun mengungkapkan, berdasarkan registrasi kendaraan, ambulans dengan nomor polisi B 9686 BCF itu merupakan milik PT Arsari Pratama yang beralamat di Jakarta Pusat. 

Dan PT Arsari Pratama diketahui berada di bawah naungan Arsari Group yang dimiliki Hashim Djojohadikusumo, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra sekaligus saudara kandung Prabowo Subianto.

Quote