Ikuti Kami

Hasto: Ada Dukungan Pemodal Besar Incar Bunuh Tokoh Nasional

Hasto: Pihak kepolisian perlu berkonsentrasi siapa yang berada di belakang itu.

Hasto: Ada Dukungan Pemodal Besar Incar Bunuh Tokoh Nasional
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto.

Jakarta, Gesuri.id - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto mendorong pihak kepolisian untuk mengungkap siapa aktor yang memberikan perintah kepada perusuh 22 Mei untuk membunuh sejumlah tokoh nasional. Dia menduga ada pihak dengan modal besar yang mensponsori hal tersebut.

Baca: Adian Cocok Jadi Menteri Apa? Ini Kata Iis Srikandi Banteng

"Ya pihak kepolisian perlu berkonsentrasi siapa yang berada di belakang itu. Yang tentu saja memiliki modal yang cukup besar, mereka yg punya kekuatan uang," ujar Hasto di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (27/5).

Menurut Hasto, dalang dari gerakan yang membenturkan antara masyarakat dan aparat keamana harus ditindak tegas. Sebab politik yang dimanfaatkan untuk tindak kekerasan, itu bukan lagi politik.

"Karena politik itu membangun peradaban, politik itu mencintai kehidupan," ucap Hasto.

"Oleh karena itu, aparat keamanan bersama dengan seluruh lapisan masyarakat bersama-bersama untuk menghadapi mereka-mereka yang mempromosikan tindakan kekerasan itu. Ideologi kegelapan, apalagi terorisme tidak bisa hidup di negara yang cinta damai ini," paparnya.

Lebih lanjut Hasto mendorong aparat keamanan untuk menangkap dan mengungkap aktor di balik aksi kerusuhan 22 Mei lalu. Dia juga mengatakan agar aparat tidak ragu-ragu menindak para perusak negara.

"Ya kami mendorong, karena kalau ada dan yang beredar kemudian membiayai berbagai tindakan-tindakan anarkis ini merupakan pelanggaran hukum pidana dan bertentangan dengan tujuan melindungui segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia. Ini nyata-nyata melawan negarra, karena itulah, polisi jangan ragu-ragu menindak siapapun mereka," pungkas Hasto.

Baca: Jokowi Masih Upayakan Pertemuan dengan Prabowo 

Sebelumnya, polisi menyebut ada empat tokoh nasional yang diduga ditarget oleh kelompok perusuh 22 Mei 2019. Keempatnya diduga akan dibunuh oleh kelompok tersebut.

Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Muhammad Iqbal menyebut sudah ada enam tersangka yang dijerat terkait hal tersebut. Dia menyebut para tersangka adalah orang yang sudah berpengalaman. 

Iqbal menyebut ada dua tersangka yang diduga menerima uang dari seseorang untuk membunuh empat tokoh nasional. 'Seseorang' yang memberikan perintah itu disebut Iqbal sudah diketahui identitasnya, tetapi tidak diungkapkannya ke publik.

Quote