Ikuti Kami

Hasto: Capres 2024 di Tangan Bu Mega & Bekerja Sama dengan Presiden Jokowi

Hasto: Nantinya Ibu Megawati Soekarnoputri akan memimpin secara langsung. Tentu saja juga bekerja sama dengan Bapak Jokowi.

Hasto: Capres 2024 di Tangan Bu Mega & Bekerja Sama dengan Presiden Jokowi
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyano di Sekolah Partai PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta, Sabtu (15/4) malam. (istimewa)

Jakarta, Gesuri.id - Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyano mengatakan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan Presiden Jokowi yang nantinya akan banyak berperan untuk menentukan capres untuk 2024 dan kerja sama politik yang dilakukan partai berlambang kepala banteng itu.

Baca: KPK OTT Walkot Bandung, PDI Perjuangan Ingatkan Perintah Bu Mega: Jangan Salahgunakan Kekuasaan!

“Nantinya Ibu Megawati Soekarnoputri akan memimpin secara langsung. Tentu saja juga bekerja sama dengan Bapak Jokowi mengingat beliau berasal dari PDI Perjuangan,” kata Hasto menjawab wartawan.

Kata Hasto, kerja sama politik dibangun dengan asas gotong royong sesuai saripati dari Pancasila yang telah menjadi kultur bangsa Indonesia.

Menurut dia, secara empiris telah ditunjukkan diawal pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi di tahun 2014, di mana pembangunan terhambat karena ada manuver kerja sama parpol yang pragmatis di DPR.

“Kami ingin kerja sama itu didasarkan pada suatu platform agenda pemerintahan. Misalnya terkait dengan pangan, PDI Perjuangan mendorong kedaulatan. Sehingga akan sulit misalnya, kerja sama dengan partai yang hobinya adalah impor pangan, misalnya,” kata Hasto di Sekolah Partai PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta, Sabtu (15/4) malam.

Karena itu, menurut dia, PDI Perjuangan mendorong hal seperti itu yang harus didasari dalam membangun kerja sama politik antarparpol.

Baca: PDI Perjuangan: Sarinah Simbol Ekonomi Berdikari, Tak Boleh 'Commercial Base'

Selain itu, lanjut Hasto, berdasarkan pengalaman yang ada, pengumuman capres terlebih dahulu dari PDI Perjuangan baru akan membuat parpol lainnya membicarakan kerja sama.

“Berdasarkan pengalaman (pemilu) 2014-2019 yang lalu, setelah mengumumkan capres, baru kemudian terjadi peningkatan frekuensi di dalam membangun kerja sama,” ungkap Hasto.

Quote