Ikuti Kami

Hasto Ungkap Makna Kiasan ‘Tabok’ oleh Jokowi

Hasto menilai ‘tabok’ itu hanyalah sebuah kiasan saja, karena teguran itu pun masih terbilang halus.

Hasto Ungkap Makna Kiasan ‘Tabok’ oleh Jokowi
Sekretaris tim kampanye nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto.

Garut, Gesuri.id - Sekretaris tim kampanye nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto turut bicara terkait istilah 'tabok' yang diucapkan Jokowi.

Hasto menilai ‘tabok’ itu hanyalah sebuah kiasan saja, karena teguran itu pun masih terbilang halus.

Baca: 'Politisi Sontoloyo', Megawati Sependapat dengan Jokowi

Hasto mengatakan, sebenarnya pesan utama yang disampaikan Jokowi adalah bagaimana politik itu harus ditunjukan dengan hal-hal yang positif, saling berlomba adu prestasi. Bukan dengan cara menyebarkan fitnah dan hoaks 

"Itu kan suatu teguran ya sebenrnya masih kategori halus ya untuk mengingatkan agar berbagai fitnah dan hoaks itu sebenenrya tidak perlu dilakukan lagi," ujar Hasto kepada awak media disela-sela kegiatan Safari Politik Kebangsaan Jilid II di Garut, Jawa Barat, Sabtu (24/11).

Hasto kemudian menyinggung era Orde Baru, dia mengatakan saat Orba orang-orang yang menentang pemerintah tak hanya ditabok tapi langsung dihilangkan.

"Kalau dijaman Orde Baru kan itu wah itu bukan hanya ditabok tapi, udah diculik, dimasukkan penjara, Pak Jokowi itu kan cuma kiasan lah, kiasan dari seorang presiden yang juga mengingatkan kata-kata seperti itu agar ini menjadi cambuk untuk kita semuanya untuk mengedepankan hal yang positif," ucap Hasto.

Hasto mengingatkan bahwa isu PKI sudah lama dimainkan, bahkan sejak tahun 2014 lalu. Ketua Umum PPP M Rommahurmuzy bahkan mengaku jika Obar Rakyat sengaja dibuat oleh kubu Probowo untuk memunculkan isu PKI.

"Ya namanya serang menyerang terbukti yang dulu pun tidak efektif, tapi kalau tau sudah tidak efektif kenapa dipakai terus, pak Jokowi juga bertanya-tanya jadi jengkel juga," imbuh Hasto.

Baca: Politisi Genderuwo Bukan Isapan Jempol Belaka

Sebelumnya, saat kunjungannya ke Lampung Jokowi sempat mengutarakan kejengkelannya kepada orang-orang yg kerap memfitnah dirinya hingga dicap sebagai PKI. Padahal hal tersebut tidak benar adanya.

"Coba di medsos, itu adalah DN Aidit pidato tahun 1955. La kok saya ada di bawahnya? Lahir saja belum, astagfirullah, lahir saja belum, tapi sudah dipasang. Saya lihat di gambar kok ya persis saya. Ini yang kadang-kadang, haduh, mau saya tabok, orangnya di mana, saya cari betul," kata Jokowi di Lampung, Jumat (23/11).
 

Quote