Jakarta, Gesuri.id - Calon Presiden nomor urut 01, Joko Widodo (Jokowi), mengaku heran dengan isu yang menyebut dirinya kerap melakukan kriminalisasi terhadap ulama. Ia pun menyangsikan isu tersebut, pasalnya Calon Wakil Presiden yang mendampinginya dalam Pilpres 2019 justru adalah seorang ulama.
Baca: Hamka Minta Masyarakat Jangan Galau Pilih Jokowi
"Bagaimana mungkin? Cawapres kita ini adalah ulama yang sudah paling atas. Pak Kyai Ma'ruf Amin itu adalah Ketua MUI," ucap Jokowi dalam sambutan acara "Temu Relawan Bravo-5 Dengan Bapak Ir. H. Joko Widodo", di Putri Duyung Cottage, Ancol, Jakarta Utara, Senin (10/12).
"Kita ini setiap hari bertemu ulama, tiap hari ke pondok pesantren juga ketemu para kyai. Tapi isunya seperti ini," keluh Jokowi.
Ia pun mengatakan, apabila ada seorang ulama terkena masalah hukum, maka sudah semestinya ulama bersangkutan menjalankan proses hukum yang ada.
"Ini misalnya ada ulama yang terkena masalah hukum, ya memang harus berhadapan dengan hukum," ucapnya.
Ia lantas bertanya, secara ironik, mengapa tidak ada istilah kriminalisasi gubernur, menteri, atau anggota DPR, ketika seseorang dari salah satu jabatan tersebut tersangkut dan menjalani proses hukum.
"Gubernur saja terkena masalah hukum, ya berhadapan dengan hukum. Menteri terkena masalah hukum, ya berhadapan dengan hukum.
Kok tidak ada gubernur yang menyampaikan kriminalisasi?" tanya Jokowi retoris.
"Ini hal-hal yang tidak logis tapi diangkat-angkat terus. Rakyat di bawah yang informasinya tidak lengkap bisa percaya itu sebagai sebuah kebenaran, ini yang bahaya," imbuh Jokowi.
Karenanya ia menantang kepada pihak-pihak yang kerap menuduhnya telah melakukan kriminalisasi ulama untuk berterus-terang siapa ulama yang dimaksud dan mengapa disebut telah mengalami kriminalisasi.
Baca: Presiden Janji Bantu Pembangunan Ponpes Darul Hikmah
"Tolong ditanyakan siapa yang dimaksud ulama yang terkena kriminalisasi? Langsung to the point saja ke rakyat, jelaskan, kenapa ini ada masalah," ucapnya.
Ia pun yakin di balik tiap proses hukum kepada seorang ulama selalu ada alasan yang cukup jelas.
"Ya karena punya masalah hukum," katanya.
