Ikuti Kami

Kiai Ma'ruf: Anggaran Bocor Versi Prabowo, Narasi Tak Jelas

Kiai Ma'ruf: Ya itu kan narasi yang tidak jelas, diulang-ulang supaya orang jadi percaya bahwa ada bocor.

Kiai Ma'ruf: Anggaran Bocor Versi Prabowo, Narasi Tak Jelas
Kiai Ma'ruf Amin di kediamannya, Jalan Situbondo nomor 12, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (8/4).

Jakarta, Gesuri.id - Calon wakil presiden nomor urut 01, Ma'ruf Amin menilai ucapan calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto yang kerap menyebut adanya kebocoran anggaran itu sangat tidak efektif untuk mendulang suara. Dia mengatakan narasi itu adalah narasi yang tidak jelas dan penuh pesimistis.

Baca: Prabowo Tuding Anggaran Bocor, Jokowi: Mana yang Bocor?

"Ya itu kan narasi yang tidak jelas, diulang-ulang supaya orang jadi percaya bahwa ada bocor," ujar Ma'ruf Amin di kediamannya, Jalan Situbondo nomor 12, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (8/4).

Ma'ruf Amin justru mempertanyakan pernyataan Prabowo ikhwal adanya anggaran bocor. Ketua Umum MUI ini malah menantang mantan Danjen Kopassus itu untuk menunjukkan tuduhannya itu.

"Bocornya dimana? Kalau ketahuan bocornya tinggal nunjukin. Tinggal perintah kepada KPK. Kalau bocor enggak jelas, bocor dimana," ungkap Ma'ruf Amin.

Dia menuturkan, jika ada kebocoran, artinya sudah ada dana yang diterima. Namun, jika belum terima itu namanya belum terpenuhi targetnya. 

"Kalau belum diterima namanya belum terpenuhi targetnya. Potensi. Potensinya mungkin sekian. Tapi baru tergali sekian. Itu bukan bocor, potensinya belum dicapai. Kalau namanya bocor itu sudah diterima terus keluar. Ini yang dimaksud bocor itu yang mana. Bocornya dimana, kan mesti jelas. Tinggal dikejar aja sama KPK. Mana itu yang bocor," papar Ma'ruf Amin

Sebelumnya, Prabowo kembali menyebut adanya kebocoran anggaran. Bahkan, dia mengaku kerap diejek oleh sejumlah elite lantaran adanya kebocoran anggaran negara yang mencapai hingga Rp 1000 triliun.

Baca: Anggaran Negara Bocor Sejak Zaman Ayah Prabowo Jadi Menkeu

"Saya mengatakan kebocoran minimal Rp 1000 triliun. Saya diejek, dihina. Memang ada sebagian elite yang kerjanya mengejek dan menghina," ungkap Prabowo saat menghadiri acara silaturahmi Gerakan Elaborasi Rektor, Akademisi Alumni, dan Aktivis Kampus Indonesoa di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Jumat (5/4).

Hal tersebut sempat diamini oleh KPK yang menyebutkan bahwa seharusnya APBN bisa mencapai Rp 4000 triliun, namun kenyataannya hanya ada Rp 2000 triliun.

Quote