Ikuti Kami

Komarudin Kritik KPU atas Kekacauan Pilkada Papua

"Di daerah pegunungan ini kan penuh dengan kacau balau. Ada penembakan. Ada yang camatnya ditembak mati oleh kelompok bersenjata"

Komarudin Kritik KPU atas Kekacauan Pilkada Papua
Ketua Poksi II Komisi II DPR RI Fraksi PDI Perjuangan dan juga Ketua DPP PDI Perjuangan Komarudin Watubun

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi II DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Komarudin Watubun mengeritik Komisi Pemilihan Umum (KPU) terkait pelaksanaan Pilkada serentak 2018 di Papua. 

Menurutnya KPU kurang memperhatikan kualitas Pilkada di Papua sehingga partisipasi masyarakat rendah dan pelaksanannya kacau.

"Pilkada di pedalaman kacau. Pilkada di pantai itu partisipasinya rendah, hanya mencapai 50-60 persen," ucap Komarudin saat dihubungi, Selasa (3/7).

Menurutnya salah satu faktor penyebab rendahnya partisipasi masyarakat Papua pada Pilkada 2018 adalah kurangnya sosialisasi dari pihak penyelengara pusat kepada masyarakat pedalaman baik di daerah pantai maupun pegunungan. 

"Mengapa partisipasi rendah? Karena sosialisasi penyelenggaranya sangat lemah juga," ungkapnya.

Ketua DPP PDI Perjuangan ini juga menilai rendahnya pengawasan dan pengamanan dari pihak aparat kemanan dalam mengawal Pilkada 2018 di Papua, sehingga menyebabkan kekacauan di beberapa daerah. Salah satu akibatnya adalah timbulnya kecurangan-kecurangan saat Pilkada berlangsung.

"Di daerah pegunungan ini kan penuh dengan kacau balau. Ada penembakan. Ada yang camatnya ditembak mati oleh kelompok bersenjata, lalu 2 anggota polisi masih hilang sampai sekarang. Lalu kandidat tertentu langsung menang diatas 80 persen, dalam keadaan kacau balau bgitu bisa menang. Tapi kan ini belum resmi. Hanya info dilapangan seperti itu," paparnya.

Komarudin berharap KPU maupun pihak penyelenggara kedepannya bisa lebih memperbaiki diri. 

"Saya harap KPU, penyelenggara pusat ini janhan asal mikir aman lalu kualitas pilkadanya tidak diperhatikan. Kondisi semacam ini kan kehadirian negara menjadi penting. Janhan sampai negara tidsk berdaya menghadapi kondisi-kondisi seperi ini. Ini kan menunjukan kita tidak serius mengurus proses demokrasi di Papua," tandasnya.

Quote