Ikuti Kami

Kubu 02 Panik, Terus Deligitimasi KPU

Elektabilitas kubu pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02, tidak kunjung mengalami peningkatan.

Kubu 02 Panik, Terus Deligitimasi KPU
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto.

Jakarta, Gesuri.id - Tim kampanye nasional (TKN) Joko Widodo-Kiai Ma'ruf Amin menilai masifnya upaya mendelegitimasikan Komisi Pemilihan Umum (KPU) merupakan bentuk kepanikan kubu pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. 

Pasalnya, elektabilitas kubu pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno tidak kunjung mengalami peningkatan.

Baca: Isu e-KTP WNA, Tjahjo Nilai Ada Unsur Kesengajaan

"Ketika seluruh lembaga survei udah menyatakan bahwa ini sudah nyaris flat antara elektoral Pak Jokowi-KH Ma'ruf Amin dan Pak Prabowo-Sandi, dimana Pak Prabowo-Sandi rata-rata 29 persen, kemudian Pak Jokowi berkisar antara 55-58 persen," papar Sekretaris TKN Jokowi-Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto saat ditemui di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Senini (4/3).

Berdasarkan hasil beberapa lembaga survei itulah Hasto merasa tidak heran jika kubu 02 dengan sangat masifnya melakukan upaya mendelegitimasikan KPU. 

"Maka ini yang mereka lakukan kan sebagaimana 2014 yang lalu," katanya.

Lebih lanjut, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan ini megatakan kubu Prabowo-Sandiaga melihat elektabilitas paslon 01 jauh lebih unggul sebagai bentuk kecurangan.

Padahal, menurut Hasto, jika memang kubu 02 merasa ada kucurangan, hal tersebut bisa merska sampaikan melalui mekanisme yang sudah disediakan. Misalnya seperti penyampaian ke pihak KPU saat rapat kerja bersama partai politik pengusung, atau melalui Liaison Officer (LO) kepada KPU.

"Jadi kenapa harus disampaikan di jalan-jalan. Ya kalau tidak ada sebuah kegiatan politik untuk mendelegitimasi itu. Karena itulah kami mengimbau kalau ada persoalan-persoalan, mekanisme yang kita sepakati adalah sampaikan melalui fungsi pengawasan di DPR. Atau sampaikan melalui LO dari setiap partai, dari setiap pasangan calon langsung kepada KPU. Ini yang akan menunjukan peningkatan kualitas demokrasi kita itu," papar Hasto.

Baca: Substansi Debat Tak Perlu Dipermasalahkan

Sebelumnya, Forum Umat Islam (FUI) menggelar aksi massa di depan kantor KPU, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (1/3) lalu. Mereka menuntut KPU dan Bawaslu untuk menyelenggarakan Pemilu secara bersih dan transparan.

Aksi itupun dihadiri oleh politisi senior PAN, Amien Rais. Dalam orasainya, dia mendesak para penyelenggara Pemilu bertindak jujur. Bahkan dia sempat berucap jika sampai KPU maupun Bawaslu melakukan kecurangan, maka akan dilaknat di dunia dan akhirat.

Quote