Ikuti Kami

Mahfud MD Sebut Hukum di Indonesia Berpihak ke 'Anak Orang Penting'

Erza menyinggung pernyataan Mahfud yang terlontar saat debat cawapres bahwa hukum di Indonesia itu tumpul.

Mahfud MD Sebut Hukum di Indonesia Berpihak ke 'Anak Orang Penting'
Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut tiga, Mahfud MD dalam acara diskusi Tabrak Prof dengan masyarakat di Semarang, Jawa Tengah (Jateng), Selasa (23/1/2024).(DOK. Humas TPN Ganjar-Mahfud)

Lampung, Gesuri.id - Calon wakil presiden (Cawapres) nomor urut 3 Mahfud MD menyentil hukum di Indonesia yang lebih berpihak ke "anak orang penting".

Sentilan itu dikatakan Mahfud saat menjawab pertanyaan seorang mahasiswa dalam acara "Tabrak Prof" di Bento Cafe, Kamis (25/1/2024) malam. 

Mulanya Erza, mahasiswa Institut Teknologi Sumatera (Itera) Lampung, bertanya tentang langkah konkrit apa yang akan dilakukan oleh Mahfud mengatasi ketimpangan hukum.

Erza menyinggung pernyataan Mahfud yang terlontar saat debat cawapres bahwa hukum di Indonesia itu tumpul. "Bagaimana langkah konkrit apa, program apa yang ingin Prof lakukan agar negara ini menjadi negara yang adil bagi rakyat Indonesia," tanya Erza, Kamis malam.

Mahfud bahkan sempat menyindir hukum di Indonesia berpihak dalam lingkaran "orang-orang penting" di negeri ini, termasuk anak dan kerabat. "Artinya apa? Terhadap orang-orang penting, terhadap anaknya orang penting, terhadap istrinya orang penting, terhadap orang yang punya uang, terhadap orang yang punya kelompok, itu hukum sering tidak berjalan," katanya.

Dia mengatakan hal itu menjadi perhatian Ganjar-Mahfud. 

"Ini menjadi perhatian kami. Kita akan mulai dari aparatnya. Karena kalau hukum tumpul ke atas itu biasanya aparat penegak hukum," katanya. "Nah yang tajam ke bawah itu, rakyat kecil sering tidak dapat perlindungan. 

Dia hidup di satu tempat, tidak pernah jual tanah, tiba-tiba tanahnya dimiliki orang lain dengan sertifikat yang resmi," tambahnya. Mahfud juga menyinggung persoalan sengketa tanah yang tidak pernah usai selama bertahun-tahun.

"Itu rakyat jadi tidak dilindungi. Kalau mengadu dia malah diusir, katanya ini bukan tanahmu, padahal dia warisan dari nenek moyangnya," katanya.

Quote