Ikuti Kami

Militansi Massa Jateng Bukti Kegagalan Penetrasi 02

Kampanye memukau penuh militansi bagi Jokowi di Banyumas, Tegal, dan Brebes.

Militansi Massa Jateng Bukti Kegagalan Penetrasi 02
Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto.

Jakarta, Gesuri.id - Massa pendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin di Jawa Tengah membuktikan gagalnya penetrasi paslon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di sana.

Baca: Rahmad Handoyo: Jateng Kandang Banteng, Jokowi Juaranya

"Kampanye memukau penuh militansi bagi Jokowi di Banyumas, Tegal, dan Brebes menjadi bukti bagaimana kesalahan penetrasi Prabowo-Sandi di Jawa Tengah," ungkap Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto melalui keterangan tertulisnya, Jumat (5/4).

Hasto menyebut usaha Prabowo-Sandiaga yang berusaha masuk Jawa Tengah dan langsung menusuk basis pertahanan Jokowi di Solo Raya adalah kesalahan terbesar. Dia menilai kubu 02 tak paham falsafah Jawa becik ketitik olo ketoro yang memiliki arti yang baik akan kelihatan dan yang buruk akan nampak.

Lebih lanjut, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan ini juga melihat cara Prabowo-Sandiaga yang menggunakan mantan Wakil Gubernur Jawa Tengah, Rustriningsih untuk menggoyang kandang banteng pun tak terlalu efektif. Yang ada justru arus perlawanan terhadap mantan kader yang membelot itu.

"Hal ini bisa dilihat bagaimana di Jateng bagian Barat yang selama ini di klaim berkiblat ke Sudirman Said ternyata hanyalah klaim di udara tanpa dukungan kekuatan darat," ujar Hasto.

Lebih lanjut, Hasto juga melihat bagaimana dukungan Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Nahdlatul Ulama (NU) untuk Jokowi-Ma'ruf Amin ternyata sangat signifikan. Dengan dukungan dan bantuan dari PKB serta PPP, Ma'ruf Amin bisa menggerakan dukungan di Jawa Tengah dan mengagalkan investasi politik instan Sudirman Said semasa menjadi calon gubernur di Jawa Tengah.

"Maka kontestasi akhir Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden akan ditentukan oleh investasi politik jangka panjang, dan bukan instant," kata Hasto.

Baca: 02 Goyang Kandang Banteng, Bambang Pacul: Susah Bos

Sebaliknya, Hasto menyebut dalam perspektif nasional, survei internal menunjukkan efektifitas penetrasi Jokowi-Ma'ruf di Jawa Barat. Dengan dukungan PDIP, Golkar, PKB, PPP, NasDem, Hanura, PKPI, PBB dan PSI bersama para tokoh dan relawan, jauh lebih besar hasilnya dibandingkan gerak Prabowo-Sandi di Jawa Tengah.

Pada akhirnya, Hasto menilai karakter pemimpin yang menyebabkan tingkat keterpilihan Jokowi-Ma'ruf terus melesat. Terlebih setelah deklarasi Putih adalah Kita.

Sebab hal itu merupakan cermin bahwa bukan hanya baju Jokowi-Ma'ruf saja yang putih, namun juga mewakili warna politik mereka yang selalu mengedepankan narasi positif.

"Semakin mereka (penantang) menebar hoaks dan fitnah, semakin besar prosentase kemenangan Paslon 01," tandas Hasto.

Quote