Jakarta, Gesuri.id – Pemerintah memberikan perhatian khusus ke daerah-daerah yang rawan terjadi bencana saat pelaksanaan pemilihan umum (pemilu) nanti.
Pengawasan ini diperlukan sehingga diambil langkah cepat dalam menangani permasalahan tersebut.
Baca: Ganjar Pastikan UNBK SMK di Jateng Berjalan Lancar
“Beberapa daerah yang berpotensi gempa dan gunung berapi sejauh ini terus mendapat pengawasan dan pengamanan. Kalau terjadi bencana sudah ada informasi dan antisipasi. Tapi kita harapkan baik-baik saja sampai pemilu mendatang,” kata Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo di Jakarta, Rabu (27/3).
Secara keseluruhan kata Mendagri persiapan jelang pemilu tahun ini sudah cukup matang. Termasuk kerjasama antar-instansi untuk memerangi permasalahan sosial maupun isu hoaks di dunia siber.
“Sebenarnya pemilu itu dinyatakan gagal bukan karena ancaman, tapi hal-hal yang berkaitan dengan bencana alam. Jika nanti di hari H terjadi bencana alam, pemilu bisa saja diundur dengan serentak,” ungkap Tjahjo.
Tjahjo menambahkan ormas ikut dilibatkan langsung untuk menjaga masyarakat agar terhindar provokasi pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Baca: Henry Usul Perubahan Nama Revisi UU Penanggulangan Bencana
“Sebagai upaya mencegah terjadinya penyebaran berita-berita yang tidak benar dalam pemilu, kami melibatkan ormas-ormas untuk terjun mensosialisasikan penggunaan hak pilih masyarakat dengan baik. Hal ini dilakukan agar ormas juga tidak menjadi sasaran provokasi dan menyebarkan fitnah,” tandas Tjahjo.
