Ikuti Kami

Pengamat: Sukses Hugua di Pariwisata Wakatobi, Sukses Sultra

Berhasil mengembangkan pariwisata Wakatobi, pengamat dan DPR berharap Hugua menjadi pemimpin Sultra.

Pengamat: Sukses Hugua di Pariwisata Wakatobi, Sukses Sultra
Hugua bersantai di tepi pantai

Kendari, Gesuri.id – Sedianya diskusi bedah potensi pariwisata Sulawesi Tenggara (Sultra) yang digelar oleh Komunitas Jurnalis Jalan-Jalan (KJ3) di Hotel Clarion, Sabtu (7/4) tak membahas soal pemilihan gubernur dan wakil gubernur Sultra. Namun, lantaran Cawagub Hugua dinilai punya peran besar, maka dia diharapkan menjadi pemimpin Sultra yang baru.

Sekonyong-konyong Ketua DPD Partai Golkar Sultra Ridwan Bae, melontarkan pernyataan mengejutkan, yakni memberikan dukungan kepada Cawagub Sultra nomor 2 Hugua yang berpasangan dengan Asrun sebagai Cagub. “Mudah-mudahanlah pak Hugua yang menjadi gubernur. Kita tidak kampanye disini, kalau Hugua jadi gubernur, saya jamin pariwisata ini akan berjalan dengan sempurna, kalau Asrun itu di luar,” ujarnya.

Ridwan yang juga anggota Komisi V DPR ini ini mengaku, Hugua menjadi kebanggan sekaligus inpirasi dalam pembangunan sektor pariwisata. Karena Hugua bisa mengangkat pariwisata di Wakatobi sampai ke dunia internasional, sehingga Sultra bisa terkenal.

Baca Juga: Kalangan Intelektual Sultra Kini Berbalik Dukung Hugua

Selain itu, mantan Bupati Muna ini, mendorong pemerintah Provinsi Sultra agar memperhatikan pengelolaan potensi pariwisata di Sultra. Karena tanpa peran pemerintah, pariwisata tidak akan berkembang.

“Carilah calon gubernur yang bisa mengangkat potensi pariwisata di Sultra, dengan harapan bisa mencapai target kami, yang akan terpilih nanti bisa mengangkat potensi pariwisata. Ini sudah ada calon gubernur di depan kalian semua, pak Hugua,” sebutnya lagi.

Di sisi lain, sebagai perwakilan Sultra di pusat, keterlibatan Ridwan Bae dalam pengembangan pariwisata di Sultra, dengan melakukan kunjungan kerja spesifik bersama anggota komisi V DPR RI lainnya di Wakatobi. Hasilnya, direncanakan tahun 2019 akan dibangun pelabuhan kapal feri di Kaledupa, Tomia, Binongko, dengan anggaran Rp 50 miliar satu kabupaten.

Baca Juga: Hugua: Pariwisata Picu Ekonomi Baru Sultra

Sementara Pengamat Ekonomi Nasional Abdul Rahman Farizi, yang hadir sebagai pembicara dalam acara talkshow ini secara sepesifik  menilai, untuk membangun pariwisata Sultra, harus dimulai dari Wakatobi. “Sultra kalau mau bangun pariwisata harus dimulai dari Wakatobi. Kalau Nur Alam kemarin mendorong Bokori, memulai dari Bokori berat Kalau misalnya pak Ruksamin mengatakan kita mulai dari Labengki itu, juga berat, mari kita mulai dari Wakatobi,” jelasnya.
Abdul yang juga merupakan pakar ekonomi dari Universitas Hasanuddin (Unhas) menyebut alasan memulai pembangunan pariwisata dari Wakatobi, lantaran daerah itu lebih dikenal di dunia. Sehingga menjadi pintu masuk untuk Sultra juga bisa bersaing di pasar wisata internasional. “Apalagi bumi anoa ini memilki potensi pariwisata dan budaya yang sangat kaya,” tambahnya.

Baca Juga: Hugua Deklarasi Antihoax dan SARA

Sementara Hugua sendiri meyakinkan bahwa sektor pariwisata merupakan ekonomi yang berkeadilan, dibandingkan dengan sektor pertambangan sangat tidak adil bagi ekonomi masyarakat kecil, karena bisa berimplikasi negatif terhadap lingkungan dan hanya dirasakan segelintir orang.

“Kalau berbicara pariwisata, seluruh sendi-sendi dan segmen ekonomi bergerak. Contoh kecilnya kalau orang luar datang ke Clarion, bawa diri dengan sepuluh orang pasti dia makan, kalau dia makan ikan pasti makan ikannya nelayan, kalau dia makan kue yang terbuat dari ubi, jagung dan sejenisnya pasti petani kena juga dampaknya,” aku Ketua PHRI Sultra Hugua ini.

Sementara itu, Anggota DPR RI komisi V Ridwan Bae mengklaim, pariwisata dunia khususnya di Eropa, tidak ada yang luar biasa, karena cuma bangunan dan peninggalan kerajaan lama yang bisa dilihat, dibandingkan dengan Sultra sangat luar biasa. Namun dari sisi pengelolaannya di sana sangat luar biasa.

“Tapi jumlah penduduknya hanya satu juta, sementara, pengunjung wisatanya 10 sampai 20 juta, sehingga dari wisata mereka bisa menyekolahkan warganya tanpa bayar, orang sakit berobat tanpa bayar, pengangguran dibayar sampai 800 euro, semua hasilnya dari kunjungan wisata,” bebernya.

Baca Juga: Hugua Lantik Tim Pemenangan di Wakatobi

Menurut Ketua DPD Golkar Sultra ini, Sultra juga bisa mengejar, namun harus menyiapkan segala potensi wisata dengan baik. Kolompok KJ3 ini diharapkan bisa mengambil peran aktif dengan konsep yang nyata. Namun perlu ada pembiayaan dari pemerintah provinsi bekerjasama dengan DPR RI.

Di tempat yang sama, Kabid Promosi Dinas Pariwisata Sultra, Oktrisman Ballagi mengungkapkan, melalui Dispar Sultra, telah menyampaikan kepada pemda 17 kabupaten/kota untuk melaksanakan iven-iven pariwisata, sehingga masyarakat bisa mengunjungi daerah, tidak sekedar mengenal daerah tersebut.

“Alhamdulilah tahun ini Pemprov Sultra sudah berkomitmen dengan pemda 17 kabupaten/kota bakal menggelar 28 iven pariwisata. Dua iven mendapat dukungan dari kementerian karena masuk event nasional atau wonderfull event yaitu, Halo Sultra dan Wakatobi Wave,” terangnya.

Quote