Ikuti Kami

Prabowo Bakal Cawapres Ganjar? PDI Perjuangan Tidak Kawin Paksa

Hasto: Tak bisa memaksakan agar Prabowo mau menjadi cawapres Ganjar.

Prabowo Bakal Cawapres Ganjar? PDI Perjuangan Tidak Kawin Paksa
Ilustrasi. Kebersamaan Prabowo, Ganjar, dan Jokowi saat panen raya di Jateng. (SinPo.id/Tim Media)

Jakarta, Gesuri.id - PDI Perjuangan merespons Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang tak terlalu terbuka soal kemungkinan menjadi pasangan calon presiden (capres) Ganjar Pranowo. Prabowo menyatakan dirinya telah jadi capres Gerindra, dan partainya itu kini sudah cukup besar.

Baca: Hasto: Minggu-minggu Ini Bakal Ada Deklarasi Parpol Lain Dukung Ganjar

Ditanya wartawan mengenai hal tersebut, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, bahwa pihaknya tak bisa memaksakan agar Prabowo mau menjadi cawapres Ganjar.

Pasalnya, dia menyebut jika sebuah pasangan capres-cawapres perlu adanya komunikasi di awal serta komitmen terhadap rakyat secara bersama-sama.

"Ya tentu saja kita kan enggak model kawin paksa, tentu ada pacarannya, ada pemahamannya, ada komitmen terhadap rakyat bangsa dan negara," kata Hasto saat ditanya wartawan di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (24/4). Ketua DPP PDI Perjuangan Ahmad Basarah mendampingi Hasto saat wawancara itu.

Hasto menambahkan, jika partai berlambang banteng moncong putih ini terus memantau situasi dinamika politik yang selalu bergerak dinamis. 

Sehingga, PDI Perjuangan akan terus melakukan kajian soal sosok cawapres pendamping Ganjar Pranowo. Di mana, keputusan dan kajian akan dilakukan oleh Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

"Kami melakukan kajian terus menerus dan nantinya dijajaki oleh ibu Megawati Soekarnoputri yang mengambil keputusan," terang Hasto. 

Baca: PDI Perjuangan Putuskan Susunan Caleg DPRD Segera Diintegrasikan ke Sipol KPU

Politisi asal Yogyakarta ini mengatakan, partainya tidak secara acak melakukan soal perjodohan pasangan capres-cawapres. 

Namun, PDI Perjuangan akan melihat konstelasi masyarakat sebagai pemegang kedaulatan.

"Jadi enggak ada proses-proses yang terkait dengan jodoh menjodohkan karena semua itu berjalan dengan natural sesuai dengan kehendak dari masyarakat," jelas Hasto.

Quote