Ikuti Kami

Puan dan Tantangan Ketua DPR RI Lima Tahun ke Depan

Puan Maharani digadang-gadang akan menempati kursi pimpinan tertinggi di Senayan untuk periode 2019-2024.

Puan dan Tantangan Ketua DPR RI Lima Tahun ke Depan
Puan Maharani.

Jakarta, Gesuri.id - Setelah mengklaim sebagai partai pemenang Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019, PDI Perjuangan juga menyebut kader partainya berhak menduduki kursi ketua DPR RI. Dari hasil Situng KPU dan survei internal, PDI Perjuangan masih dipastikan sebagai partai pemenang Pemilu 2019 dengan perolehan suara terbanyak, yaitu sekitar 20 persen.

Berdasarkan undang-undang Nomor 2 Tahun 2018 tentang Perubahan Kedua Atas UU Nomor 17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD (MD3), jabatan Ketua DPR memang diberikan kepada anggota DPR yang berasal dari partai pemenang Pemilu. 

Baca: PDI Perjuangan Beri Sinyal Kuat Puan Duduki Kursi Ketua DPR

Nama Puan Maharani pun muncul dan digadang-gadang akan menempati kursi pimpinan tertinggi di Senayan untuk periode 2019-2024. Namun apa saja tantangan Ketua DPR RI periode mendatang?

Pengamat politik sekaligus Peneliti senior dari Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi), Lucius Karus menyebut ada beberapa tantangan yang harus dihadapi calon ketua DPR RI periode mendatang. Salah satunya adalah memperbaiki citra parlemen dalam banyak aspeknya.

"Citra DPR khususnya yang diperlihatkan sepanjang 5 tahun ini sungguh memprihatinkan," ujar Lucius kepada wartawan, Selasa (14/5).

Lucius mengatakan dalam lima tahun ini DPR RI gagal melaksanakan fungsi-fungsi pokoknya dalam bidang legislasi, anggaran, dan pengawasan. Dia menyebut, dari 189 Rancangan Undang Undang (RUU) prioritas selama periode 2014-2019, baru ada 27 RUU yang diselesaikan. Sedangkan masa bakti yang tersisa sudah tidak lama lagi.

Selain itu, Lucius juga menyoroti banyaknya anggota DPR yang terlibat kasus korupsi. Parahnya, dua pimpinan DPR pun tersangkut masalah korupsi. Hal ini menurutnya sangat memalukan dan mencoreng citra positif lembaga negara.

"Saya kira beberapa catatan di atas menjadi tantangan bagi Ketua DPR yang baru nanti. Bagaimana Ketua DPR bensr-benar bisa menjadi representasi wajah lembaga. Dia mesti menjadi ikon," ujar Lucius.

Oleh karenanya, kata Lucius, hal pertama yang harus dilakukan oleh Ketua DPR untuk periode lima tahun ke depan adalah fokus menjadi pemimpin bagi semua kegiatan DPR, juga harus terlibat dalam semua isu dan membantu lembaga mencarikan solusi atas berbagai masalah yang ada.

Sudah seharusnya, siapa pun nanti yang akan menduduki posisi ketua DPR harus benar-benar menampilkan wajah pemimpin yang menjadi teladan bagi anggota DPR umumnya. Lucius mengatakan, maju mundurnya DPR sangat bergantung bagaimana Pimpinan memberikan contoh dalam banyak hal mulai dari perilaku hingga keterbukaan dan akuntabilitas dalam bekerja.

"Sebagai juru bicara lembaga, pimpinan DPR harus memastikan apa yang disampaikannya tak hanya mewakili dirinya sendiri. Apa yang disampaikan pimpinan adalah sikap lembaga. Karena itu pimpinan jangan sampai memicu kegaduhan dengan pernyataan yang subyektif," imbuhnya.

Menanggapi hal itu, Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Ahmad Basarah menyebut faktor utama dalam mengoptimalkan kinerja DPR adalah kemudahan akses politik untuk membuat kesepakatan. Menurutnya, dengan banyaknya koalisi pendukung pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin yang lolos ke parlemen, tentu akan memudahkan Ketua DPR untuk mengkoordinasikan dan mengoptimalkan kinerja dewan.

"Politik pada akhirnya adalah tentang menghasilkan kesepakatan-kesepakatan, termasuk dalam hal politik legislasi maupun politik pengawasan," ucap Basarah.

Dukungan Ketua DPR RI Untuk Puan

Nama Puan Maharani menjadi salah satu kader PDI Perjuangan yang dipastikan lolos ke senayan. Tak hanya lolos ke perlemen sebagai anggota DPR, sosok yang sekarang masih menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) tersebut juga berpeluang besar menjadi Ketua DPR.

Puan disebut-sebut memperoleh suara tertinggi dalam Pileg 2019 dengan perolehan tertinggi yaitu di atas 420 ribu suara di daerah pemilihan Jawa Tengah V.

"Puan Maharani memang kader PDI Perjuangan yang paling berpeluang untuk menjadi Ketua DPR RI. Sesuai kententuan UU MD3, parpol pemenang pileg 2019 berhak menugaskan kadernya untuk menjadi Ketua DPR RI," ungkap Basarah.

"Pergaulan dan interaksi politik Puan dengan berbagai kalangan sosial politik juga sangat luas dan baik. Dia kader partai yang paling dipercaya untuk urusan-urusan publik saat ini," papar Basarah.

Tak hanya "didukung" oleh Undang-undang dab partainya, Puan juga didukung oleh banyak petinggi partai untuk menjadi ketua DPR. Bahkan Ketua DPR RI saat ini Bambang Soesatyo pun turut mendukung anak kandung Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri itu untuk menggantikan posisinya lima tahun ke depan.

"Menurut saya ini kita kembalikan kepada PDI Perjuangan, siapa pun harus setuju. Kalau PDI Perjuangan menunjuk Puan, itu sudah ketentuan politik dan saya setuju," ungkap Bambang di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (14/5).

Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar juga setuju jika PDI Perjuangan menunjuk Puan sebagai Ketua DPR RI. Dia bahkan menggatakan, seolah mengukuti jejak ibundanya Puan bisa membuat sejarah baru sebagai Ketua DPR RI perempuan pertama.

Baca: Dipastikan, Ketua DPR 2019-2024 dari Kader PDI Perjuangan

"Mbak Puan sangat layak jadi Ketua DPR dan Mbak Puan mungkin akan membuka sejarah perempuan pertama yang menjadi ketua DPR RI dalam sejarah," ujar Muhaimin.

Senada dengan Cak Imin, Sekretaris Jenderal Partai Nasdem, Johnny G Plate menyebut sosok Puan sangat layak dan punya kapasitas untuk menjadi seorang Ketua DPR. Dia mendukung jika memang kelak PDI Perjuangan mengajukan Puan sebagai Ketua DPR.

"Siapapun yang dicalonkan PDIP pasti kami dukung. Salah satu tokoh yang memang mumpuni PDIP adalah Ibu Puan, yang juga memperoleh suara terbesar di Indonesia dalam pileg kali ini," tegas Johnny.

Quote