Madiun, Gesuri.id - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengingatkan para kadernya untuk tetap solid dalam memenangkan pasangan bernomor urut dua, Cagub-Cawagub Jatim Gus Ipul-Puti saat pencoblosan pada 27 Juni mendatang.
Dia kembali menyebut agar kader tidak tergoda dengan iming-iming duit untuk tidak memilih pasangan nomor dua dan berpaling ke pasangan lain. Risma yang sedang cuti turun gunung demi memenangkan Gus Ipul Puti.
Baca : Risma Beri Penghargaan Warga Pencegah Terorisme
“Kita punya calon yang luar biasa. Bukan hanya cicit kiai, Gus Ipul itu juga pemimpin yang mau mendengarkan aspirasi rakyat,” kata Risma, di Lapangan Gulun, Kota Madiun, Kamis (21/6/2018).
“Kalau pemimpin sudah keminter, panjenengan akan dipinteri. Rakyat tidak dapat apa-apa, mergo dipinteri pemimpine,” tambah wali kota dua periode ini.
Risma menyebut, pemimpin itu harus bisa mendengar dan mengerti apa yang diinginkan oleh rakyat. Dan menurut Risma sosok itu ada pada cucu Presiden pertama RI, Puti Guntur Soekarno.
Dia menyebut kalau Puti adalah sosok yang sangat rendah hati, mau mendengarkan dan mau berkumpul dengan rakyatnya.
“Karena itu, jika paslon nomor 2 yang jadi, maka insya Allah bukan tidak mungkin Jatim akan jadi provinsi yang sejahtera, karena kita punya semuanya di Jatim sangat banyak memiliki kekayaan alam,” ujarnya.
Baca : Risma Terkesan Saat Jadi Saritilawah Ayat-ayat Jihad
Dalam kampanye itu, Risma berulang kali mengingatkan pada kadernya untuk tidak salah pilih saat mencoblos nanti. “Mari kita pengaruhi tetangga kanan kiri, saudara kita, teman-teman kita, untuk memilih nomor 2 pada 27 Juni depan,” ajaknya.
Dia menambahkan, jelang masa coblosan, Gus Ipul sudah dizolimi. “Karena itu saya sampaikan, kalau saya dukung Gus Ipul itu tidak salah, kalau saya bantu Mbak Puti, itu juga gak salah. Apa yang kita lakukan untuk memenangkan pasangan ini, hal itu sudah benar,” tegasnya.
Di mata Risma, pasangan Gus Ipul-Puti punya banyak agenda yang konkrit untuk rakyat. “Karena itu harus kita support, caranya tidak terpengaruh uang dari calon lain. Kalau sampai kena pengaruh uang, bapak ibu akan rugi lima tahun ke depan,” katanya.
Menurutnya, 5 tahun itu sangat berarti. Dia mencontohkan, selama 5 tahun periode pertama memimpin Surabaya, kemiskinan di Kota Pahlawan jauh berkurang. “Pendidikan gratis sampai SMA/SMK. Namun setelah SMA dan SMK diambil alih provinsi, tidak gratis lagi. Nah, Gus Ipul dan Mbak Puti sudah berkomitmen akan menggratiskan lagi biaya pendidikan di SMA-SMK. Kalau Surabaya bisa, Jawa Timur pasti juga bisa,” katanya.