Ikuti Kami

Stabilkan Harga Kelapa, Andi Rachman Maksimalkan BUMDes

Sebanyak 70 persen kehidupan masyarakat Inhil bergantung pada kelapa.

Stabilkan Harga Kelapa, Andi Rachman Maksimalkan BUMDes
Cagub Riau Arsyadjuliandi Rachman

Tembilahan, Gesuri.id - Calon Gubernur Riau yang diusung PDI Perjuangan, Arsyadjuliandi Rachman akan menerapkan strategi penguatan Badan Usaha Milik Desa atau BUMDes untuk menstabilkan harga kelapa di Kabupaten Indragiri Hilir.

"Komoditi kelapa ini harganya mengikuti pasar dunia. Namun demikian, ada solusi, paling tidak agar disparitas harga di pabrik dan di pedagang pengepul tidak terlalu jauh berbeda," kata Arsyadjuliandi Rachman di Tembilahan, Senin (21/5).

Baca: PDI Perjuangan Bengkalis Solid Menangkan Pasangan AYO

Kelapa menjadi salah satu komoditi utama di Indragiri Hilir (Inhil). Hampir 70 persen kehidupan masyarakat Inhil bergantung pada kelapa. Ketika harga kelapa turun, perekonomian masyarakat juga terganggu.

Ia mengatakan strategi itu nantinya akan dijalankan Pemprov Riau dan Pemkab Inhil, apabila Bupati HM Wardan juga kembali memenangi Pilbup Inhil.

"Saya sudah ngobrol sama Pak Wardan, Bupati Inhil non aktif. Kami sepakat untuk menghidupkan dan menggeliatkan koperasi dan Badan Usaha Milik Desa atau BUMDes. Mereka yang akan menjadi pembeli kelapa masyarakat," ujarnya.

Politisi yang akrab disapa Andi Rachman ini mengatakan, dari hasil penelusuran pihaknya, harga kelapa jambul di pabrik saat ini sekitar Rp2.200. Namun, pedagang pengepul membeli kelapa dari petani seharga Rp900 per kilogram. Paling mahal Rp1.000 per kilogram.

Disparitas harga yang terlalu jauh ini bisa diatasi dengan pembentukan koperasi atau BUMDes yang menggantikan peran pedagang pengepul.

BUMDes dan koperasi ini nanti yang akan beli kelapa petani dengan harga yang lebih baik ketimbang pedagang pengepul.

"BUMDes dan koperasinya hidup, warga terbantu. Kalau dikelola BUMDes, Kentungannya juga bisa untuk membangun desa," ungkapnya.

Andi Rachman pun mengatakan pihaknya sudah menyiapkan anggaran hingga Rp1 triliun untuk menghadirkan BUMdes di seluruh desa di Riau. Artinya ada satu BUMDes satu desa.

Sementara HM Wardan Bupati Inhil non aktif mengatakan saat ini produksi kelapa di Inhil mencapai 5 juta ton per hari, sementara kemampuan pabrik di Inhil menyerap kelapa ini maksimal 2 juta ton per hari.

"Nah, kita harus bisa membuat turunan dari produksi kelapa ini. Ada seratusan turunannya. Nanti BUMDes yang harus bisa mengembangkannya baik dari segi produksi dan pengemasan. Nanti kita minta bantu provinsi untuk mempromosikan dan memasarkan," ujarnya.

Salah satu produk turunan itu di antaranya yakni virgin coconut oil (VCO). Industri kecil ini harus digalakkan lagi dan pihaknya akan memikirkan untuk memasarkannya.

Quote