Ikuti Kami

Sukses Tangani Aksi 21-22 Mei, Henry Yoso Apresiasi Brimob

Brimob dituntut jadi makhluk seperti itu: boleh dilempari, dicaci maki, tapi gak boleh balas. Begitu dibalas sedikit, malah dibesar-besarkan

Sukses Tangani Aksi 21-22 Mei, Henry Yoso Apresiasi Brimob
Anggota DPR RI H. KRH. Henry Yosodiningrat, SH. MH

Jakarta, Gesuri.id - Anggota DPR RI H. KRH. Henry Yosodiningrat, SH. MH. mengapresiasi Brimob Polri dan TNI yang berhasil menangani aksi unjuk rasa menuntut Pemilu curang tanggal 21-22 Mei yang lalu. 

Henry berharap masyarakat harus cerdas, melihat ada upaya dari kelompok tertentu yang ingin memecah TNI Polri. Seperti misalnya, ketika ada truk TNI lewat disambut para pengunjuk rasa, sementara bis Brimob lewat dilempari batu. 

"Bayangin bus Brimob dilempari batu hingga tembus kaca pecah dan ada korban Polisi yang kepalanya bocor. Para Anggota Brimob tidak melakukan apa-apa. Dimana mereka juga manusia biasa, yang dituntut menjadi makhluk seperti itu: boleh dilempari, dicaci maki, tapi gak boleh membalas. Begitu mereka balas sedikit, yang ada dibesar-besarkan," ungkap Henry kepada Gesuri, Senin (27/5/2019).

Henry juga meminta masyarakat tidak terpancing provokasi dan ikut-ikutan menyebar berita hoax yang bertebaran massif belakangan ini terkait aksi 21-22 Mei. Salah satu berita hoax yang mengambinghitamkan Brimob adalah video dikeroyoknya anak kecil hingga tewas yang padahal faktanya tidak demikian.

"Menurut fakta, anak yang dikeroyok itu bukan pelaku unjuk rasa, tapi pelaku kerusuhan. Bahkan saya mendengar dari masyarakat, kalau ketemu masyarakat mungkin juga akan dihakimi massa," ujarnya.

Kata Henry, pemuda yang dikeroyok di Kampung Bali, Jakarta itu seorang provokator yang menyuplai batu-batu untuk menimpuki aparat. Dan dia menyiapkan air untuk membilas gas air mata, dengan harapan aksi rusuh terus berjalan.

"Para perusuh itu sudah diketahui memang massa bayaran. Saat kejadian mereka menggunakan baju gamis, tapi setelah dibuka badannya penuh tato."

Masih dijelaskan Henry, saat ditangkap Polisi, para perusuh bertato itu mulutnya bau alkohol. Bahkan ada yang positif narkoba. 

"Sementara kalau orang sudah pakai narkoba, akal sehatnya gak jalan," tegas Henry.

Henry geram terhadap ulah para perusuh, karena mereka polisi dituding yang macam-macam. "Mereka betul-betul melakukan kejahatan dan kerusuhan yang mengancam keselamatan orang lain. Atau paling tidak menganggu ketertiban masyarakat di Jakarta yang cinta damai."

"Saya selaku Wakil rakyat dan selaku Ketua Umum DPP Granat, yang juga mewakili masyarakat dan pegiat anti narkoba mengapresiasi dan memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada Polri dalam hal ini Brimob serta teman-teman TNI," ungkapnya.

Di lapangan, saat terjadi aksi, banyak kisah heroik dan dramatis yang terjadi. Salah satuny adalah foto seorang Brimob Polri yang tertangkap kamera sedang bicara dengan anaknya melalui video telepon dan memicu simpati publik. Ada juga video bagaimana sabarnya para Brimob menghadapi para perusuh yang menimpuki mereka dengan batu dari jarak dekat. Dan Polri hanya bertahan menggunakan tameng dan senjata gas air mata untuk menghentikan aksi anarkis.

Namun sungguh sangat disayangkan, di balik berbagai pengorbanan TNI-Polri dalam mengamankan Ibu Kota dari kegiatan unjuk rasa berujung anarkis, masih banyak orang yang tertutup mata hatinya dan nyinyir terhadap para aparat keamanan. Bahkan ada juga yang membentur-benturkan TNI-Polri. 

Quote