Ikuti Kami

Berpihak Petani Kelapa, AYO : Hidupkan Koperasi dan BUMDes

AYO memberikan keberpihakan atas disparitas harga kelapa. Caranya dengan menghidupkan koperasi dan BUMDes.

Berpihak Petani Kelapa, AYO : Hidupkan Koperasi dan BUMDes
Andi Rachman saat mengikuti acara PDI Perjuangan

Indragiri Hilir, Gesuri.id -  Keberpihakan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Riau nomor 4, Arsyadjuliandi Rachman dan Suyatno atau biasa disapa AYO terhadap petani kelapa ternyata besar. Bahkan, calon gubernur petahana ingin berharap bisa melakukan sinergi dengan menggeliatkan koperasi dan Badan Usaha Milik Desa atau BUMDes.

Baca Juga: AYO Tidak Janji, Tapi Sudah Buktikan Bangun Kampar

Saat berkunjung ke Indragiri Hilir (Inhil), Selasa (10/4), Andi Rachman--sapaan akrab Arsyadjuliandi--mengkampanyekan soal penetapan harga kelapa yang jadi andalan komoditas di daerah tersebut. Di mana, komoditi kelapa ini harganya mengikuti pasar dunia.

Nah, saat harga kelapa turun, perekonomian masyarakat juga terganggu dengan murahnya harga jual, maka Andi berjanji melindungi keberlangsungan pendapatan para petani. Caranya dengan menghidupkan kembali koperasi dan BUMDes sehingga disparitas harga di pabrik dan di pedagang pengepul tidak terlalu jauh berbeda.

Baca Juga: Warga Kuansing: Hanya AYO yang Perhatikan Kesenian

"Saya suddah ngobrol sama Pak Wardan (Bupati Inhil non aktif-red). Kami sepakat untuk menghidupkan dan menggeliatkan koperasi dan BUMDes. Mereka yang akan menjadi pembeli kelapa masyarakat," ujarnya saat berdialog dengan masyarakat Desa Enok di Kecamatan Enok, Kabupaten Inhil.

Andi menambahkan hasil temuan dari penelusuran pihaknya, diketahui harga kelapa jambul di pabrik saat ini sekitar Rp 2.200. Namun, pedagang pengepul membeli kelapa dari petani seharga Rp900 per kilogram. Paling mahal Rp1.000 per kilogram. “Nah disparitas harga yang terlalu jauh ini bisa diatasi dengan pembentukan koperasi atau BUMDes yang menggantikan peran pedagang pengepul,” tunjuknya.

Baca Juga: AYO Jadi Idola Masyarakat Panihan

Dengan begitu, BUMDes dan koperasi inilah yang nantinya bisa mengumpulkan kelapa dari petani dengan harga yang lebih baik ketimbang pedagang pengepul. "BUMDes dan koperasinya hidup, warga terbantu. Kalau dikelola BUMDes, Kentungannya juga bisa untuk membangun desa," ungkapnya.

Rencana menghidupkan BUMdes sendiri bukanlah perkara asal janji. Dia mengungkapkan, pihaknya sudah menyiapkan anggaran hingga Rp1 triliun untuk menghadirkan BUMDes di seluruh desa di Riau. Artinya, ada satu BUMDes satu desa.

Bukan itu saja, selain meningkatkan peran BUMDes dan koperasi, Andi-Suyatno juga berjanji bakal merealisasikan pembenahan infrastruktur jalan di Inhil. “Nanti dananya dari APBD Provinsi Riau. Kalau jalan provinsi bisa langsung disalurkan, Kalau jalan penghubung antarkecamatan nanti akan disisipkan lewat bantuan keuangan dari anggaran provinsi,” tambahnya.

Quote