Lampung Tengah, Gesuri.id – Kunjungan calon Gubernur (cagub) Lampung nomor urut 2, Herman HN ke dusun Gajah Timur 4, Kecamatan Kota Gajah Timur, Kabupaten Lampung Tengah menyisakan kisah pilu. (Baca: Janji Herman HN Buat Keluarga Miskin di Kota Gajah Timur) Baginya, tak bisa lagi anak tidak sekolah. Sebab, sekolah sebagai jalan menuju kebahagiaan masa depan.
Kedatangan Herman ke rumah pasangan Mimin (60) dan Jiah (50) ternyata kesengajaan. Sebab dirinya mendengar kabar anak pasangan suami-istri ini, yakni Reno (8) harus merelakan masa sekolahnya demi bekerja.
Baca: Canggih, Herman HN Akan Gelontorkan Asuransi Petani
Mimin selaku ayah Reno mengungkapkan, anaknya itu membantunya mencari ikan di kali. Dia sendiri mengaku tak mampu menyekolahkan Reno karena keterbatasan biaya. “Sebenarnya saya tidak tega Pak, Reno masih 8 tahun, tidak sekolah, harus bekerja bantu makan keluarga. Reno kerja mancing ikan, lalu dijual ke pasar,” jelasnya.
Melihat sulitnya kehidupan keluarga Mimin dan Reno harus bekerja, Herman langsung memutuskan memberi bantuan. Dia berjanji membiayai sekolah Reno guna merajut mimpinya, sebagai solusi paling tepat dalam melepaskan dari belenggu kemiskinan.
“Saya akan biayai seluruh biaya pendidikan Reno, hingga perguruan tinggi. Tidak boleh ada anak seusia Reno bekerja dan tidak sekolah. Untuk orang tuanya akan kita bantu juga supaya punya pekerjaan, minimal berdagang,” sebutnya.
Baca: Herman HN Beberkan Keberpihakan Kepada Petani di Tanggamus
Memang Herman bersama Sutono menetapkan program pembenahan dunia pendidikan dan dunia kesehatan sebagai yang prioritas. Karenanya, dia menawarkan program sekolah dan berobat gratis di provinsi Lampung. “Lampung harus mendapat sekolah dan pengobatan secara gratis dan merata di seluruh daerah. Jika terpilih nanti, saya dan Pak Sutono akan meningkatkan anggaran APBD untuk program pendidikan dan kesehatan,” ucap Herman saat mengunjungi masyarakat di Lampung Utara, akhir Maret lalu.
Dia meyakini, kalau pendidikan dan kesehatan merupakan hak mendasar yang dibutuhkan rakyat. "Pendidikan yang berkualitas akan menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang bermutu. Dengan sehat, masyarakat bisa bekerja," pungkasnya.
