Ikuti Kami

Tipe Pekerja Keras, Djarot Cocok Pimpin Sumut

Djarot sangat pekerja keras sehingga diyakini bisa membawa Sumut ke arah perubahan yang lebih baik.

Tipe Pekerja Keras, Djarot Cocok Pimpin Sumut
Calon Gubernur Sumut Djarot Syaiful Hidayat

Asahan, Gesuri.id - Calon Gubernur Sumut bernomor urut dua Djarot Saiful Hidayat adalah tipikal pemimpin pekerja keras seperti karakter Presiden Jokowi. Tipikal seperti inilah yang dibutuhkan oleh mayoritas warga Sumut

Jurkamnas PDI Perjuangan Trimedya Panjaitan dalam kampanye akbar Djarot yang digelar di Lapangan PSBD Kisaran, Kabupaten Asahan, Minggu (29/4) mengajak masyarakat agar tidak salah memilih pemimpin. Caranya adalah dengan melihat pengalaman dan keyakinan terhadap calon pemimpin.

Baca : Djarot: Tanya Hati Nurani, Siapa yang Pantas Memimpin!

“Karenanya, tentukan pilihan berdasarkan pengalaman, berdasarkan track record, komitmen untuk menjadikan Sumut bersih, dan jangan memilih hanya karena uang. Jangan mau terima uang, karena itu yang kelak membuat Sumut jadi rusak dan terus terpuruk," katanya.

Sedangkan jurkam yang lainnya Ruhut Sitompul juga menyebut, saat ini adalah masanya Djarot untuk memimpin Sumut. Apalagi Djarot sudah pernah menjabat Walikota Blitar dua periode dan dua kali menjadi wakil gubernur di DKI Jakarta.

“Kalau Djarot-Sihar menang di Sumut, si Poltak ini gak pening lagi. Cukup dua kali,” seru Poltak, sapaan akrab Ruhut.

Menurut Poltak, sapaan akrabnya, Djarot sangat pekerja keras sehingga diyakini bisa membawa Sumut ke arah perubahan yang lebih baik.

Baca : Menginap di Rumah Warga Djarot Ingat Masa Kecil

“Memang, Djarot dengan Jokowi itu beda tipis. Bedanya, satu berkumis dan yang satu tidak. Tapi, dua-duanya sama-sama pekerja keras untuk melayani masyarakat,” ujar Poltak disambut tepuk tangan puluhan ribu massa.

Oleh sebab itu, Poltak mengajak seluruh masyarakat Sumut pada tanggal 27 Juni 2018 untuk menentukan pilihan kepada pasangan DJOSS.

Sementara, Djarot dalam orasinya menyatakan bahwa dua bulan lagi perubahan akan terwujud di Sumut. Dan, perubahan itu akan terwujud bila masyarakat mau bersama-sama mempercayakan Djarot-Sihar memimpin dan mengurus Sumut ini.

“Dan, alhamdulillah telah mendoakan saya menjadi Gubernur Sumut pada 27 Juni 2018. Bersyukur juga karena pada 2019 Jokowi kembali menjadi Presiden RI periode kedua. Tapi saya menolak doa publik yang mengkehendakinya menjadi Mendagri,” ujar Djarot disambut tepuk tangan puluhan ribu massa.

“Dan, untuk doa yang ketiga saya harus tegaskan, saya katakan tidak. Karena kontrak saya lima tahun di Sumut,” tegasnya.

Quote