Jakarta, Gesuri.id - Politisi PDI Perjuangan, Adian Napitulu sentil surat Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Dalam surat itu berisi tentang mempertanyakan urgensi pegantian sistem proporsional terbuka menjadi tertutup di pemilu 2024.
Baca: Adian Napitupulu Siap Kawal Jokowi dan Demokrasi
Adian menjelaskan, bahwa SBY mengirim surat karena minimnya liputan media massa soal proses perkara sistem proporsional terbuka dan tertutup di Mahkamah Konstitusi.
"Ya kalau misalnya kronologi yang disampaikan Jansen tadi, pertama bahwa sudah ada gugutan di Mahkama Konstitusi (MK), tetapi minim liputan. Karena minim liputan dari media massa, SBY bicara. Jadi Persoalannya di mana ini?" tanya Adian Napitulu di Catatan Demokrasi, Selasa (21/2).
"Kalau banyak liputan media massa di MK, SBY tidak bicara. Kan kira-kira begitu. Kan kalau melihat arah berpikirnya (Jansen) mengapa SBY menulis surat dari Jogja berbicara seperti ini, dan lalu Jansen menjelaskan seperti itu," sambungnya mengatakan.
Baca: Sturman Panjaitan Ajak Bangun Nilai Pancasila Dalam Keluarga
Maka dari itu, ia menarik kesimpulan, bahwa mengapa SBY tulis surat soal proporsional terbuka menjadi tertutup, karena media massa tidak meliput tidak maksimal persidangan di MK.
"Kira-kira seperti itu lah yang disampaikan Jansen, dan itu bukan tafsir tetapi aku mengikuti alur logika kronologi Jansen," katanya.
