Jakarta, Gesuri.id - Politisi PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko menanggapi perdebatan Partai Republik dan Demokrat di Amerika Serikat tentang pemakaian masker guna mencegah penularan Covid-19.
Budiman menilai, perdebatan soal masker antara politisi Partai Demokrat yang progresif dengan Partai Republik yang konservatif bukan sekadar sikap politik, atau sekedar protes elit Partai Republik pada elit Partai Demokrat yang berkuasa.
Baca: Rahmad Minta Satgas RT/RW Harus Jadi Motor Pengendali COVID
"Tapi perdebatan ini memang soal IDEOLOGIS: nilai-nilai masyarakat menanggapi sains! Jadi problemnya lebih mendalam dari soal suka atau tidak suka pada pemerintah. Ada soal lebih mendalam," ujar Budiman, baru-baru ini.
Dan, lanjut Budiman, persoalan itu adalah "pekerjaan rumah" seluruh dunia. Amerika saja, ujar Budiman, sebagai negara tempat peraih Nobel terbanyak di dunia dan tempat 8 dari 10 universitas top dunia disibukkan oleh perdebatan itu.
"Juga (perdebatan) ini bukan tentang IQ warga negara. Ini tentang NILAI-NILAI dalam masyarakat. Namanya juga sedang revolusi industri & pandemi," ujar Budiman.
Dahulu, lanjut Budiman, perdebatan serupa juga terjadi. Tapi pada akhirnya sains dan ide-ide progresif yang menang.
"Jika tidak, manusia sudah lama punah!," tegas Budiman.
Baca: Puan Ajak Anak-anak Muda Sukseskan Program Vaksinasi
"Tapi untuk menang, kita harus memenuhi prasyarat-prasyaratnya, yakni konsisten pada sains & terus menerus berinovasi, meskipun sempat gagal di awal. Namanya juga inovasi," tambahnya.
Sebagaimana dilansir ABC News, lebih dari selusin anggota Partai Republik memilih tak perlu memakai masker. Meskipun ada panduan baru dari dokter Capitol yang bertujuan mencegah infeksi Covid-19 yang menyebar cepat.
Ketua DPR sekaligus kader Demokrat Nancy Pelosi, bahkan menyebut Pemimpin Partai Republik di DPR Kevin McCarthy sebagai sosok yang "bodoh".
