Jakarta, Gesuri.id - Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Kebijakan Publik Reformasi dan Birokrasi Abdullah Azwar Anas menyampaikan pentingnya pembenahan sistem pendataan dan penyaluran bantuan sosial melalui digitalisasi berbasis biometrik untuk mengurangi tumpang tindih dan kebocoran. Hal ini ia tegaskan dalam Seminar Nasional Hari Antikorupsi Sedunia di Sekolah Partai DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Selasa (9/12) yang diikuti unsur DPC, DPD, hingga anggota legislatif dan mahasiswa baik secara langsung maupun daring.
Menurut Anas, persoalan bansos tumpang tindih terjadi karena belum adanya integrasi data lintas lembaga dan kementerian. “Ada warga yang sudah mampu masih menerima bansos turun-temurun. Ini karena datanya tidak terhubung,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa uji coba sistem kependudukan digital berbasis biometrik sedang berjalan dan dapat memangkas ketidaktepatan sasaran hingga 50 persen. Jika diterapkan secara nasional, sistem ini akan sangat membantu memastikan hanya warga yang berhak yang menerima bantuan.
“Kalau sistem digital terintegrasi berjalan, kebocoran bisa berkurang drastis. Anggaran sosial akan jauh lebih tepat sasaran,” jelasnya.
Anas juga menekankan bahwa digitalisasi bansos adalah bagian dari reformasi birokrasi yang lebih luas. Ia memaparkan bagaimana negara-negara seperti Inggris, Australia, dan Finlandia memperbaiki tata kelola pemerintahan melalui penguatan sistem digital, terutama dalam pemetaan data penduduk.
Dalam paparannya, ia menyoroti bahwa digitalisasi memungkinkan pemerintah melihat dengan jelas siapa yang membutuhkan beasiswa, bansos, layanan kesehatan, dan program lain secara akurat. “Ketepatan data adalah inti dari pelayanan publik yang adil,” katanya.
Anas menambahkan bahwa birokrasi yang transparan akan meningkatkan kepercayaan publik terhadap negara dan politik. Ia meminta kader PDI Perjuangan di seluruh daerah memahami isu ini sebagai strategi meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Kalau anggaran dikelola transparan, layanan publik membaik, IPM naik, dan rakyat merasakan perubahan,” ujar Azwar Anas.

















































































