Ikuti Kami

Bung Karno Pernah Marah di Gedung Putih

Peristiwa itu terjadi kala Bung Karno mendapat undangan dari Presiden Dwight Eisenhower untuk berkunjung ke Amerika. 

Bung Karno Pernah Marah di Gedung Putih
Presiden Pertama RI Soekarno.

Jakarta, Gesuri.id - Banyak orang sudah mengetahui, bahwa Presiden pertama Republik Indonesia (RI) Bung Karno berani melawan kepentingan Amerika Serikat. 

Namun, apakah keberanian Bung Karno mengumbar kemarahan di Gedung Putih, yang merupakan tempat Presiden Amerika menjalankan pemerintahan, juga banyak diketahui orang?

Baca: Megawati Makan di Resto Tempat Mao Zedong Jamu Bung Karno

Ya, peristiwa itu terjadi kala Bung Karno mendapat undangan dari Presiden Dwight Eisenhower untuk berkunjung ke Amerika. 

Pada Rabu 16 Mei 1956, Bung Karno bersama rombongan pun sampai di Washington DC untuk memenuhi undangan itu. 

Rakyat Amerika menyambut meriah Sang Proklamator kemerdekaan RI itu.

Namun, sambutan serupa tak dirasakan Bung Karno tatkalah tiba di White House alias Gedung Putih. Penyebabnya adalah molornya jadwal pertemuan dengan Eisenhower selama setengah jam.

Bung  Karno pun marah. Dia bahkan mengancam akan meninggalkan Gedung Putih.

Kemarahan Bung Karno membuat petugas protokoler Gedung Putih meminta maaf padanya. 

Eisenhower apun khirnya keluar dan bertemu langsung dengan Soekarno. Sebagaimana dijelaskan dalam buku Sukarno: An Autobiography (1966) yang ditulis Cindy Adams, Eisenhower berupaya meminta maaf pada Bung Karno atas keterlambatan jadwal pertemuan.

Meski begitu, permintaan maaf tersebut tak membuat hubungan keduanya membaik. Penyebabnya adalah perbedaan orientasi masing-masing dalam perbincangan mereka. 

Saat bertemu Eisenhower, Bung Karno lebih memilih untuk menjelaskan psikologi sosial pasca-perang bangsa-bangsa di Asia dalam melawan penjajah Eropa.

Namun, Eisenhower justru lebih tertarik berbicara tentang film daripada politik luar negeri Amerika menyikapi kolonialisme dan imperialisme.

Baca: Hikmah Dekrit 5 Juli: Hentikan Konflik Politik Pasca Pilpres

Walhasil, hubungan kedua pemimpin ini pun tak terlalu baik. 

Dan di kemudian hari, diketahui bahwa pemerintahan Eisenhower membantu pemberontakan PRRI/Permesta di Indonesia yang berupaya menggoyahkan kekuasaan Bung Karno.

Quote