Ikuti Kami

Ini Ungkap Anton Soal Adanya Lutung Kasarung di Galunggung 

Fakta menarik terkait kawasan Geopark Batu Ampar Galunggung di Desa Linggawangi, Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya.

Ini Ungkap Anton Soal Adanya Lutung Kasarung di Galunggung 
Ilustrasi. Lutung Kasarung.

Tasikmalaya, Gesuri.id - Pengelola obyek wisata Batu Mahpar Geopark Galunggung, Anton Charliyan mengungkapkan fakta menarik terkait kawasan Geopark Batu Ampar Galunggung di Desa Linggawangi, Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya.

Baca: Anton Charliyan Akan Bangun Museum Galunggung

Anton mengungkapkan di kawasan tersebut  jika menjelang sore hari, bermunculan kawanan wanara atau kera yang cukup banyak.

"Dan  ada fenomena yang sangat unik, ternyata kelompok kera tersebut, yang merupakan jenis kera biasa dipimpin oleh Kera Hitam yang di masyarakat Sunda lebih dikenal sebagai Lutung atau Monyet Hideung," ungkap Anton, yang juga kader PDI Perjuangan ini.

Padahal,lanjut Anton, Kera Hitam tersebut biasanya hidupnya berkelompok dengan Kera Hitam lain yang sejenis di dalam habitatnya sendiri. Tapi di Galunggung ini sangat unik dan berbeda. Anton mengungkapkan Kera Hitam atau Lutung Hideung selalu menjadi raja dari kera-kera biasa. 

Hal tersebut bukan hanya terlihat di sekitar Batu Ampar saja, tapi bisa juga dijumpai di komplek Situs Pemakaman Kuno Walahir yang tidak Jauh dari komplek Wisata tersebut. 

"Adapun jenis Lutung atau Kera hitam yg ada di Geopark Galunggung tersebut sepertinya merupakan jenis khusus yang hanya ada di Jawa Barat & Banten saja, yang tergolong kedalam jenis Trachyphitecus Auratus Mauritius atau juga dikenal sebagai Lutung Javanse atau Lutung Budeng yang secara fisik berwarna hitam pekat, dan merupakan jenis Kera langka yang hampir punah, sebab habitatnya kira-kira tinggal 2500 an lagi  yang kini sudah termasuk sebagai jenis satwa yang dilindungi," papar Anton. 

Namun, lanjut Anton, jika dilihat dengan seksama lutung hitam yang ada di Galunggung ini kelihatanya lebih besar dari ukuran yang seharusnya. Tingginya bisa mencapai   antara 80 cm sampai 100 cm.

Sehingga masyarakat sering menyebut kera hitam itu sebagai Lutung  Kasarung atau 'Si Raja Monyet'.  Anton mengatakan, Lutung Kasarung ini memang ada  ceritra legendanya.

Baca: Anton Charliyan Dikukuhkan Jadi Sesepuh Padjadjaran Nasional

"Ceritra rakyat itu cukup populer untuk mengenang kejayaan Kerajaan Galuh, yang konon Lutung Kasarung tersebut sebenarnya merupakan penjelmaan Putra mahkota Kerajaan Galuh  yang tampan namun dikutuk Penyihir, dan hanya akan bisa berubah bentuk ke wujud asalnya kembali , jika ada seorang Putri yang mencintainya dengan tulus. Itulah konon ceritra Kera Hitam sebagai Lutung Kasarung yang ada di Batu Ampar, Geopark Galunggung tersebut," ujar Anton. 

"Satu hal lagi, konon kabarnya juga menurut kepercayaan masyarakat setempat, bila kebetulan sempat melihat dan bertemu sang lutung tersebut, Insya Allah akan mendapat keberuntungan dan kesuksesan yang luar biasa," tambahnya.

Quote