Ikuti Kami

Kunjungi Pameran “Ketika Api Menyala di Semarang”, Samuel: Merawat Ingatan, Menggerakkan Ekonomi Kreatif

Samuel Wattimena, mengapresiasi gelaran pameran “Ketika Api Menyala di Semarang”

Kunjungi Pameran “Ketika Api Menyala di Semarang”, Samuel: Merawat Ingatan, Menggerakkan Ekonomi Kreatif
Anggota Komisi VII DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Samuel Wattimena - Foto: IG pribadi

Semarang, Gesuri.id - Anggota Komisi VII DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Samuel Wattimena, mengapresiasi gelaran pameran “Ketika Api Menyala di Semarang” yang berlangsung di kawasan Kota Lama, Semarang, pada 9–17 Oktober 2025. 

Pameran ini menandai 80 tahun Pertempuran Lima Hari di Semarang, sebuah bab penting dalam sejarah revolusi kemerdekaan Indonesia.

“Pertempuran ini bukan sekadar sejarah lokal. Inilah bentrokan besar pertama antara rakyat dan tentara Republik melawan kekuatan militer asing—awal nyala api perjuangan yang kemudian membentang ke skala nasional,” ujar Samuel saat berkunjung ke lokasi pameran, Jumat (17/10).

Pameran yang digagas oleh Rumah PoHan dan dikuratori oleh Kesit Widjanarko serta Mozes Christian Budiono ini menampilkan arsip koran tahun 1945, film, lokakarya, musik, hingga diskusi publik yang menggugah ingatan kolektif masyarakat. 

“Salah satu magnetnya adalah lembaran koran tahun 1945 yang melaporkan langsung jalannya pertempuran. Membaca berita-berita ini seperti kembali ke hari-hari genting Oktober 1945,” ungkap Samuel.

Lebih dari sekadar menampilkan dokumen sejarah, pameran ini menjadi ruang pertemuan berbagai kalangan—akademisi, komunitas sejarah, jurnalis, hingga seniman—yang bersama-sama membuka cara baru membaca peristiwa perjuangan.

Ketua pelaksana Yvonne Sibuea menyebut pameran ini merupakan wujud apresiasi warga terhadap sejarah kota, termasuk mengenang tokoh lokal seperti pendiri Toko Buku Merbabu yang turut menyelamatkan dokumen perjuangan.

Sebagai wakil rakyat di Komisi VII yang membidangi energi, riset, dan inovasi, Samuel Wattimena menilai kegiatan seperti ini memiliki dampak luas. 

“Inisiatif ini bukan hanya merawat ingatan kota, tetapi juga menggerakkan ekosistem ekonomi kreatif, memperkuat daya tarik pariwisata Kota Lama, dan membuka peluang bagi UMKM lokal untuk tumbuh,” pungkasnya.

Quote