Jakarta, Gesuri.id — Banteng Jawa Timur menorehkan prestasi membanggakan dengan menjuarai Soekarno Cup 2025 setelah menundukkan Banteng Bali pada partai final di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Sabtu (13/12).
Bermain dengan 10 orang sejak babak pertama dan tampil di hadapan sekitar 19.000 pendukung tuan rumah, tim asal Jawa Timur tetap mampu menjaga konsistensi permainan hingga memastikan kemenangan melalui adu penalti.
Laga final berlangsung ketat dan penuh tensi sejak menit awal. Banteng Jawa Timur unggul lebih dahulu melalui sundulan Mohammad Atta Jabrani pada menit ke-14, memanfaatkan situasi bola mati dan kelengahan lini belakang Banteng Bali. Gol tersebut memberi kepercayaan diri bagi tim Jawa Timur yang tampil disiplin dengan pressing terukur serta transisi cepat.
Baca: Ganjar Tegaskan Penanganan Bencana Jadi Momentum Memupuk

Tekanan meningkat setelah Banteng Jawa Timur harus bermain dengan sepuluh pemain sejak babak pertama. Kondisi ini membuat Banteng Bali tampil lebih agresif dengan dukungan penuh publik tuan rumah. Upaya tersebut membuahkan hasil melalui tendangan bebas I Made Anta Wijaya yang menyamakan kedudukan, sehingga skor 1–1 bertahan hingga waktu normal berakhir.
Meski berada dalam tekanan berat, mental para pemain Banteng Jawa Timur tidak mengendur. Mereka justru tampil semakin gigih menjaga irama permainan, kekompakan antarlini, serta disiplin menjalankan taktik yang telah diarahkan pelatih. Fokus dan ketenangan menjadi kunci hingga laga harus ditentukan melalui babak adu penalti.
Manajer tim Banteng Jawa Timur, Dr. Ir. Daniel Rohi, M.Eng.Sc., IPU, menilai ketangguhan mental tim tidak terlepas dari dukungan moral yang konsisten dari jajaran manajemen dan struktur pendukung. Menurut dia, salah satu kontribusi penting dan signifikan datang dari Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, Said Abdullah.
Meski tidak hadir langsung di stadion, Said Abdullah mengikuti jalannya pertandingan secara intens melalui siaran langsung (streaming) YouTube. Sejak awal turnamen, ia berulang kali menekankan optimisme besar terhadap prestasi tim Jawa Timur, termasuk skuad Banteng Jatim U-17 yang sebelumnya menjuarai Grup B dan melaju ke semifinal dengan performa matang serta kerja kolektif yang solid. Optimisme tersebut menjadi fondasi kepercayaan diri tim hingga laga puncak.
Dalam momen-momen krusial pertandingan final, Said Abdullah secara aktif menyampaikan arahan, motivasi, dan instruksi melalui sambungan telepon dan pesan WhatsApp. Pesan-pesan itu menekankan pentingnya menjaga ketenangan, tidak terpancing emosi, serta tetap percaya pada kecerdasan bermain dan disiplin menjalankan strategi yang telah disiapkan tim pelatih.
“Pesan-pesan itu sangat berarti dalam menjaga fokus, ketenangan, serta semangat kolektif para pemain hingga pertandingan berakhir,” ujar Daniel. Ia menambahkan bahwa sejak awal Said Abdullah mendorong seluruh elemen tim, termasuk generasi muda U-17, menjadikan kerja kolektif, kesungguhan, dan mental juara sebagai fondasi berprestasi sekaligus inspirasi bagi anak-anak muda di Jawa Timur.
Selain dukungan moral dan arahan strategis, semangat tim juga terdongkrak oleh komitmen apresiasi dan bonus yang disampaikan Said Abdullah kepada pemain dan pelatih apabila mampu memenangkan laga final. Kebijakan tersebut dimaknai sebagai bentuk penghargaan atas kerja keras, disiplin, dan keberanian menghadapi tekanan besar.
Dukungan langsung di stadion datang dari Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, Eri Cahyadi, yang hadir memberikan motivasi kepada para pemain dan ofisial. Ia memimpin doa bersama serta menegaskan agar tim tetap tenang menghadapi lawan dan suasana stadion yang mencekam. Menurut Eri, secara moral dan mental, Banteng Jawa Timur telah berada pada posisi menang selama mampu menjaga fokus dan kebersamaan hingga akhir pertandingan.
Sejumlah pengurus DPD PDI Perjuangan Jawa Timur turut hadir, di antaranya Wara Renny Sundari (Bendahara DPD sekaligus Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jawa Timur), Deni Wicaksono (Wakil Ketua DPRD Jawa Timur), serta Agus Wicaksono (Wakil Ketua Komisi C DPRD Jawa Timur). Kehadiran mereka memperkuat keyakinan para pemain bahwa perjuangan tim mendapat perhatian penuh dari seluruh elemen pendukung.
Pada babak adu penalti, kiper Banteng Jawa Timur, Ruben Rafli Hartanto, tampil gemilang dengan menggagalkan sejumlah tendangan pemain Banteng Bali. Banteng Jawa Timur akhirnya memastikan kemenangan dengan skor 4–2 pada adu penalti, sekaligus mengunci gelar juara Soekarno Cup 2025 di hadapan publik tuan rumah.
Di hadapan ribuan penonton, Kepala Pusat Analisa dan Pengendali Situasi PDI Perjuangan, Prananda Prabowo, menyerahkan trofi bergilir kepada tim juara. Ia menegaskan bahwa Liga Kampung Soekarno Cup merupakan wadah strategis pengembangan talenta muda nasional sekaligus pembentukan karakter dan mental juara.

Baca: Ganjar Ajak Kader Banteng NTB Selalu Introspeksi Diri
“Liga Kampung Soekarno Cup adalah ruang untuk menggembleng mental dan karakter,” ujar Prananda Prabowo.
Pelatih Banteng Jawa Timur Anies Septiawan menyebut kemenangan ini sebagai bukti kematangan mental para pemain muda. Menurut dia, tekanan suporter dan keterbatasan jumlah pemain justru menjadi ujian karakter yang mampu dijawab dengan disiplin dan kerja sama tim. Sementara itu, pelatih Banteng Bali AA Ketut Bramastra mengapresiasi perjuangan anak asuhnya, seraya mengakui ketenangan serta efektivitas permainan lawan sebagai faktor pembeda.
Keberhasilan Banteng Jawa Timur menjuarai Soekarno Cup 2025 menegaskan bahwa turnamen ini bukan sekadar ajang kompetisi, melainkan ruang pembelajaran nilai sportivitas, ketangguhan mental, dan kepemimpinan. Dalam tekanan, keterbatasan, dan sorak ribuan pendukung lawan, Banteng Jawa Timur menunjukkan bahwa disiplin, kecerdasan bermain, serta dukungan moral yang kuat merupakan fondasi utama dalam meraih prestasi.

















































































