Garut, Gesuri.id - Empat (4) Dewan Pimpinan Komisariat (DPK) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Garut menggelar Konferensi Cabang Luar Biasa (Konfercablub) dibawah koordinasi Dewan Pimpinan Pusat (DPP) GMNI pimpinan Ketua Umum Imanuel Cahyadi dan Sekjen Sojahri Somar.
Pelaksanaan KONFERCABLUB DPC GMNI Garut dihadiri peserta perwakilan empat DPK GMNI Definitif diantaranya DPK FPIK, DPK PAFERTA dan DPK ITG dan DPK STISIP SAINS, Kamis (9/9).
Dari hasil musyawarah KONFERCABLUB ke-empat DPK secara aklamasi menunjuk Resta Ginanjar Merdeka (Edo) Sebagai Ketua DPC GMNI Garut, Siti Khoerunisa Sekretaris dan Muhamad Agung Sebagai Bendahara dan beberapa pengurus lainnya
Baca: Soal Kasus Sintang, GMNI Tolak Intervensi oleh Gubernur
"Keempat komisariat merasa prihatin dengan kondisi GMNI Cabang Garut yang semakin hari semakin hilang eksistensinya," ujar Resta Edo.
Sebelumnya 21 Agustus 2021 di Aula Pamoyanan Garut telah dilaksanakan (KONFERCABLUB) sebagai tindakan penyelamatan organisasi dikarenakan Ketua DPC GMNI Garut sebelumnya, Heri, tidak mampu lagi menjalankan tugasnya sebagai ketua. Hal itu berdampak pada melemahnya kondisi internal GMNI di Garut.
Berdasarkan hasil KONFERCABLUB tersebut melahirkan keputusan Jajang Saepuloh sebagai Ketua DPC GMNI Garut periode 2021-2023 secara aklamasi.
Namun, ujar Resta, keempat DPK GMNI Garut merasa kecolongan dengan menjadikan Jajang Saepuloh sebagai Ketua DPC GMNI Garut, yang ternyata Jajang merupakan anggota di Badan Pemenangan Pemilu (BAPILU) di salah satu Partai Politik dan juga sebagai pengurus di DPC GPM Garut.
"Dengan menjadikan Jajang Saepuloh yang notabene adalah kader partai politik ini jelas merupakan kesalahan besar dan bertentangan dengan AD/ART GMNI, yang mana GMNI adalah organisasi yang Independen tidak memiliki afiliasi politik terhadap partai manapun," ujar Resta Edo
Edo melanjutkan, demi menjaga independensi GMNI Garut maka ke-empat DPK GMNI melaksanakan KONFERCABLUB ulang, guna menentukan ketua Cabang GMNI Garut Periode 2021-2023 dan tidak melegitimasi kepemimpinan Jajang Saepuloh dari hasil KONFERCABLUB sebelumnya.
"Untuk legitimasi kepemimpinan pusat (DPP), kami meminta kepada DPP Imanuel dan Sujahri Somar untuk dapat menerbitkan Surat Keputusan (SK) pengurus DPC GMNI Garut periode 2021-2023"ucap Resta Edo.
Sebelumnya, DPC GMNI Garut memiliki garis politik menginduk pada DPP GMNI kubu Arjuna dan Dendi, ditandai dengan dukungan politiknya pada kongres GMNI ke-XXI di Ambon 2019 silam melalui Lukman Bahrul Alam sebagai ketua GMNI Garut.
Baca: Junimart Desak Perbaiki Jalan Rusak di Merek-Sidikalang
Bahkan kader GMNI Garut Roni Gunawan menjadi salah satu di kepengurusan DPP GMNI kubu Arjuna-Dendi.
"Namun disayangkan kehadiran Roni sebagai DPP GMNI perwakilan Garut tidak pernah dirasakan manfaatnya, bahkan sampai saat ini tidak pernah menginjakan kakinya ke Ibu kota Jakarta sebagai DPP," ungkap Resta Edo.
Edo menyampaikan KONFERCABLUB GMNI Garut saat ini dilakukan demi menjaga independensi GMNI dan membangun kembali semangat perjuangan GMNI khususnya di Kabupaten Garut. Dan secara garis politik, GMNI Garut akan masuk ke DPP GMNI Pimpinan Imanuel-Sujahri Somar yang dianggapnya masih menjaga independensi GMNI ditingkat nasional.
Edo menyampaikan setelah turunnya SK Kepengurusan, GMNI Garut akan fokus pada kaderisasi.
"Karena dengan kondisi sebelumnya GMNI Cabang Garut mengalami krisis kader. Adapun hal lain-lainnya akan kami bahas pada rapat kerja pengurus, " pungkasnya.