Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi VI DPR RI, sekaligus Aktor Rieke Diah Pitaloka akan kembali mengisi layar lebar dalam sebuah film komedi aksi karya rumah produksi Wahana Kreator berjudul Agen +62 usai 15 tahun memilih vakum.
Tak dapat dipungkiri oleh Rieke kalau ada kerinduan yang ia rasakan untuk kembali bermain film apalagi industri ini sudah ia tekuni sejak usia 13 tahun.
"Pasti iya (kangen akting) karena seperti aku bilang tadi, aku syuting dari umur 13 tahun. Kemudian aku berhenti, off semuanya ketika masuk parlemen di 2009, film terakhirku sekitar tahun 2008, kemudian ada di 2022 jadi opening scene di film Nana," kata Rieke Diah Pitaloka Selasa (3/6/2025).
Uniknya, baru kembali ke perfilman, Rieke mendapat kesempatan sebagai pemeran utama dengan effort memainkan karakter yang tidak main-main.
"Dan ini benar-benar kali ini syuting yang aku dapat peran utama perempuannya. Effortnya lebih besar dan aku kayak harus balik lagi sebenarnya akting itu kayak gimana, butuh penghayatan yang luar biasa di film ini 8 karakter yang berbeda," jelasnya.
Kembali bermain film, pemain sitkom Bajaj Bajuri ini mengaku harus belajar lagi dari nol dan sempat merasa kikuk ketika harus berakting apalagi di film ini ia harus memainkan banyak karakter karena perannya sebagai agen.
"Ya agak-agak lah (kikuk). Ingat lagi harus gimana karena antara itu tadi, biasanya kalau syuting satu sinetron kan biasanya satu karakter, kalau ini dalam satu film ada delapan karakter dan syuting itu di dalam lokasi kadang jumping scene," ungkapnya.
"Dalam satu lokasi ada tiga karakter, yang saya khawatirkan adalah ketuker, jiwa yang satu, kedua dan ketiga," sambungnya.
Disinggung alasan memilih film ini sebagai film comeback-nya, Rieke merasa kalau ada pesan penting yang ingin disampaikan di film Agen +62 ini ke publik dengan cara yang lebih santai.
"Sebenarnya selama ini ada yang suka tawarin untuk syuting, tapi isu yang ditawarin film ini menurutku emang penting banget untuk jadi diketahui publik," tuturnya.
"Dan publik mencernanya tidak dalam kondisi tertekan, tidak dalam kondisi berat, tapi kira kira oh peristiwa ini menang kita harus melakukan perubahan bersama. Nggak mungkin lagi nggak," pungkasnya.
