Ikuti Kami

Fenomena 420 ribu Suara Puan Maharani

Jika harga 1 kursi DPR rata-rata di setiap Dapil seharga 30 ribu suara, maka 420 ribu suara Puan setara 14 kursi DPR

Fenomena 420 ribu Suara Puan Maharani
Ketum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan Menko PMK Puan Maharani bersama kader komunitas juang PDI Perjuangan Jawa Tengah - Foto: IG Puan Maharani

DALAM hitungan sementara Pemilu 2019, sudah bisa dipastikan PDI Perjuangan keluar sebagai juaranya. 

Di balik kemenangan 2 kali beruntun tersebut (Pemilu 2014 & 2019), caleg Banteng Puan Maharani menorehkan catatan FENOMENAL dengan meraih suara terbanyak nasional: 420 ribu suara dan kemungkinan masih akan bertambah! 

Perolehan suara Puan pada Pemilu 2019 ini mempertebal kejayaan PDI Perjuangan di setiap Pemilu. Selain itu, Puan kembali bertengger di jajaran atas Anggota DPR terpilih dengan suara terbanyak. 

Sebelumnya pada Pemilu 2014, PDI Perjuangan juga berhasil menempatkan 4 kadernya di jajaran suara terbanyak: Karolin Margret Natasa, Puan Maharani, I Wayan Koster, dan Rieke Diah Pitaloka. 

Pemilu 2014, Karolin meraih suara terbanyak di antara sekitar 6.000 caleg DPR lain. Perolehan suara caleg yang melaju dari Daerah Pemilihan (Dapil) Kalimantan Barat itu mencapai 397.481 suara. Peringkat kedua Puan Maharani. Putri Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri itu meraih 369.927 suara dari Dapil Jawa Tengah V. 

Sementara itu, urutan ketiga diraih oleh Koster dengan perolehan 260.342 suara dari Dapil Bali. Adapun Rieke yang maju di Dapil Jawa Barat VII memperoleh 255.064 suara.

Di Pemilu 2019 ini, Menko PMK Puan Kembali diusung partai di Daerah Pemilihan Jawa Tengah V. Puan menjadi simbol kedigdayaan PDI Perjuangan di Kandang Banteng. 

Dapil Jateng V yang meliputi Boyolali, Klaten, Sukoharjo, dan Kota Solo itu diperebutkan oleh 106 calon anggota legislatif yang memperebutkan 8 kursi dengan jumlah DPT: 2.904.540 suara. 

Di Pileg 2019 ini, dari hitungan internal dan hasil quick count sejumlah lembaga survei: Dapil Jateng V diprediksi akan menghantarkan 4 (empat) hingga 5 (lima) caleg Banteng ke Senayan. Mereka adalah Puan Maharani, Aria Bima, Alfia Reziani, Rahmat Handoyo, Muchamad Nabil Haroen atau Faozan Amar.

Seakan ingin menegaskan akar sejarah PDI Perjuangan di Jawa Tengah yang tidak bisa diutak-atik dengan mantra ojo pedhot oyot (jangan putus akar) yang diinternalisasikan dalam tagline kampanye PDI Perjuangan Jawa Tengah dirasa begitu manjur. Ia seakan mengingatkan kepada seluruh kader dan lawan politik banteng untuk tahu diri dan mengukur baju sendiri. Kebesaran atau kesempitan. 

Dan fenomena 420 ribu suara Puan menjadi bukti sahih keperkasaan PDI Perjuangan di Jawa Tengah. Bahkan, Presiden Jokowi juga menang telak di 35 kabupaten Jawa Tengah. 

Jika harga 1 kursi DPR rata-rata di setiap Dapil seharga 30 ribu suara, maka 420 ribu suara Puan setara 14 kursi DPR. Bahkan seorang Puan sama dengan perolehan suara PKS di DKI Jakarta pada Pemilu 2014 yaitu sekitar 424.400 suara atau 11 Kursi DPRD.

Untuk ukuran seorang caleg DPR RI yang mendapatkan suara sebegitu banyaknya membuktikan kandang banteng memang angker bagi lawan politik. Semakin diusik dan digertak, semakin tergelitik. Kalau banteng sudah diusik, semua lawan bakal diseruduk hingga terpental jauh.

Puan bukan hanya menjadi salah satu kader andalan partai karena nama besar Bung Karno sebagai kakek dan Megawati Soekarnoputri, ibu kandungnya. Rekam jejaknya yang ciamik selama menjadi Wakil Rakyat dan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) membuktikan Puan memiliki kemampuan untuk menjadi pemimpin besar.

Kualitas kepemimpinannya sudah teruji karena digembleng langsung oleh sang Ibu dan almarhum Ayahnya Taufiq Kiemas, membuat Puan tak hanya mengandalkan embel-embel nama besar orang tua dan kakeknya. Puan besar karena memang dia mutiara. Kader banteng yang mumpuni dengan DNA Bung Karno. 

Kehadiran Tim Prabowo yang memusatkan pemenangan di Jawa Tengah dengan membuka Sekretariat BPN di Solo dijawab dengan kemenangan telak 77 persen (penghitungan sementara real count KPU-data masuk 35 persen suara) Jokowi-KH. Ma'ruf Amin dan 420 ribu suara Puan Maharani.

Sekali lagi, pemilihan jargon Ojo Pedhot Oyot yang digaungkan PDI Perjuangan Jawa Tengah dinilai tepat untuk menegaskan posisi Jawa Tengah sebagai kandang banteng. Dan sebagai partai ideologis dengan Pancasila 1 Juni 1945, maka akarnya adalah Bung Karno. 

Seperti yang ditegaskan Puan, "Jadi ideologinya adalah Tri Sakti Bung Karno, ada Pancasila dan gotong royongnya. Dan ini harus tetap bisa berjalan di koridor-koridornya sesuai Pancasila 1 Juni 1945," jelasnya.

Kalau sudah begitu, wajar Jateng tak terusik. Karena Jawa adalah kunci, mengingat 149 juta penduduk kita ada di Jawa. Namun walaupun begitu, Presiden Jokowi dalam periode pertamanya menitikberatkan pembangunan di Indonesia Timur. Dan tidak lagi menjadikan pembangunan berbasis Jawasentris. 

Sebagai penutup, selamat atas capaian Puan Maharani dan caleg lain yang berhasil mempertahankan tradisi kejayaan PDI Perjuangan di Jawa Tengah dan tentunya daerah lain di Indonesia. Hal itu membuktikan segala fitnah keji, cacian dan berita hoax yang menyerang PDI Perjuangan bisa dilawan dengan semangat gotong royong merebut dan memenangkan hati rakyat Indonesia.

Quote