Jakarta, Gesuri.id - "Masa depan dunia berada di tangan anak-anak, semua pihak memilki tanggungjawab untuk menjaga masa depan anak," itulah pesan Presiden RI ke 5, lbu Megawati Sukarnoputri dalam pertemuan Unbroken Kids Alance San Salvatore Vatikan Italia pada Februari 2025 yang lalu.
Setiap tanggal 23 Juli 2025 diperingati sebagai Hari Anak Nasional. Harapan penulis kiranya peringatan Hari Anak Nasional bukan sekadar seremoni, tetapi juga menjadi seruan bagi seluruh elemen bangsa seperti pemerintah, masyarakat, dunia usaha, media, hingga keluarga, untuk bersama-sama mewujudkan lingkungan yang aman, inklusif, dan mendukung pertumbuhan anak-anak Indonesia.
Hari Anak Indonesia menjadi platform untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang hak-hak anak yang harus dilindungi dan dipenuhi. Ini termasuk hak atas pendidikan, kesehatan, perlindungan dari kekerasan dan eksploitasi, serta hak untuk berpartisipasi dalam keputusan yang mempengaruhi hidup mereka.
Tahun ini DPP PDI Perjuangan Bidang Perempuan dan Anak mengambil Tema; "Anak sehat, Cerdas, Berkarakter untuk Indonesia Raya"
Selain anak-anak yang sehat dan cerdas juga diharapkan anak-anak Indonesia mampu membangun karakternya.
Menurut Bapak Pendiri Bangsa Soekarno, perlunya character building atau pembangunan karakter bangsa adalah fondasi utama untuk membangun negara yang kuat dan berdaulat.
Ia menekankan bahwa pembangunan fisik dan ekonomi tidak akan berarti tanpa adanya pembangunan jiwa bangsa yang kokoh.
Soekarno meyakini bahwa karakter yang kuat, yang dilandasi semangat nasionalisme, akan menjadi pendorong bagi seluruh rakyat untuk bekerja keras demi kepentingan bangsa.
Membangun karakter untuk anak-anak adalah upaya membentuk nilai-nilai positif dan perilaku baik pada diri anak-anak.
Ini melibatkan pembinaan karakter yang mencakup kejujuran, tanggung jawab, empati, dan rasa hormat, serta membantu mereka mengembangkan keterampilan sosial dan kemampuan mengambil keputusan yang baik untuk kejayaan Bangsa dan Negara; Indonesia Raya.
