Ikuti Kami

Usung Trisakti Bung Karno, Koster-Ace Wajib Menang di Bali

Koster diusung PDI Perjuangan demi melanjutkan salah satu warisan konsepsi pembangunan Trisakti Bung Karno yang sangat legendaris &visioner

Usung Trisakti Bung Karno, Koster-Ace Wajib Menang di Bali
Calon Gubernur Bali Wayan Koster (kanan depan) dan Calon Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (kedua kanan depan) bersama pendukung menunjukkan salam satu jari saat rapat pleno pengundian nomor urut di kantor Gubernur Bali, Denpasar, Bali, Selasa (13/2).

BANYAK yang percaya, bila seseorang terus menanamkan sugesti positif ke dalam alam pikirannya, maka seluruh alam semesta akan bekerja untuk mewujudkan impian tersebut menjadi sebuah kenyataan. Demikian pula dengan I Wayan Koster – Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Koster-Ace) , pasangan yang sering dikenal dengan Koster Bali Satu (KBS) ini terus mensugesti alam pikirannya itu agar niatan menjadi gubernur dapat terwujud. Maka wajib menang adalah jawaban dari semua kegelisahan para pendukungnya di Bali.

Bukanlah tanpa suatu alasan jika Koster berani menargetkan kemenangan tersebut di Bali. Bahkan dia dengan yakinnya menyebut mampu mengantongi kemenangan hingga 70 persen pada Pilgub Bali pada 27 Juni mendatang. 'Semua ada survey dan hitung-hitungannya jadi bukanlah suatu halusinasi semata," kata Koster beberapa waktu lalu.

Koster berhitung jika beberapa daerah sudah dipetakan dan dipatok target suara yang bisa diraih. Dari 9 Kabupaten/Kota yang ada di Bali, Koster-Ace mendominasi 7 kabupaten yaitu Badung, Bangli, Buleleng, Gianyar, Jembaran, Klungkung, Tabanan. Sedangkan dua kabupaten berikutnya yaitu Denpasar dan Karang Asem tidak terlalu didominasi oleh pasangan lawan yaitu  Mantra-Kerta (IB Rai D Mantra – Ketut Sudikerta). Namun bukan mustahil jika dua daerah tersebut bisa mencuri tambahan suara.

Lalu bagaimana keyakinan Koster-Ace itu bisa terwujud ? Begini perhitungannya. Di Badung, Koster menargetkan bisa meraih 75 persen angka kememangan. Di daerah itu sudah ada Bupati Nyoman Giri Prasta yang siap turun gunung habis-habisan di medan pertempuran. Berlanjut ke daerah Tabanan. Koster memiliki amunisi yaitu  Adi Wiryatama, Bupati Eka Wiryastuti, Ketua DPC PDIP Sanjaya, Ketua DPP PDIP Made Urip, Boping Suryadi dan lainnya. Mereka ini siap bertempur dan memberikan kemenangan hingga 75 persen. Koster yakin “Kandang Banteng” Tabanan sangat solid dan tidak terpecahkan.

Salah satu kecamatan di Tabanan yang siap mengunci kemenangan adalah Kecamatan Pupuan. Di lokasi ini, kemenangan Koster bahkan sudah terkunci di angka 80 persen. Para relawan tempur dan srikandi tempur sekecamatan sudah siap untuk bergerak dan wajib menang. Koordinator relawan, Purnawan juga mengungkapkan alasan mengapa pihaknya berani menargetkan 80 persen suara untuk kemenangan Koster-Ace.

“Di Pilgub 2013, kami menang 64 persen dan Pilkada Tabanan 2015 menang 79, 29 persen dengan berhasil menghantarkan Eka-Jaya sebagai bupati-wakil bupati Tabanan selama dua periode. Sekarang Pilgub 2018, kami sangat optimis Koster-Ace menang 80 persen. Itu sudah terkunci,” ungkapnya menegaskan.

Setali tiga uang dengan Tabanan dan Badung, Jembrana juga menargetkan kemenangan 70 persen. Bahkan Buleleng juga siap mendulang kemenangan hingga 85 persen pada Pilgub Bali. Di daerah ini, mesin kemenangan terletak pada Bupati Buleleng yang siap habis-habisan memenangkan Koster-Ace. Sedangkan di Gianyar, targetnya 80 persen dan Koster menyebut Gianyar itu binaan fanatiknya. Sehingga yakin menang 80 persen. Sedangkan Bangli, ditarget menang 75 persen. Bagi Koster ini juga tidak muluk - muluk. “Kalau tidak bisa 75 persen, Sang Nyoman Sedana Artha (Wakil Bupati dan Ketua DPC) jangan nanti maju sebagai Calon Bupati. Amen sing maan monto ngoyong sube (kalau tidak dapat segitu jangan maju Bupati),” celetuk Koster sambil tertawa.

Lalu untuk Bumi Serombotan Klungkung, anggota DPR RI tiga periode, ini juga punya keyakinan menang. Dengan tren perkembangan belakangan ini, KBS - Ace di Klungkung menurutnya sangat diterima. Bahkan bagi Koster angka kemenangan sudah terlihat. “Sepertinya di Klungkung kita bisa menang 60 persen,” ungkapnya.

Koster diusung PDI Perjuangan demi melanjutkan salah satu warisan konsepsi pembangunan Trisakti Bung Karno yang sangat legendaris, visioner dan aplikatif dalam konteks keindonesiaan. Setelah puluhan tahun konsep ini diabaikan, pada era kepemimpinan Presiden Jokowi kembali dihidupkan. Trisakti Bung Karno merupakan “roh” dari konsep pembangunan Jokowi yang populer dengan sebutan Strategi Pembangunan Semesta Berencana (SPSB).

Bila visi besar ini berhasil diterapkan maka bukan tidak mungkin Bali akan menjadi propinsi pertama yang secara konsisten dan komprehensif mengimplementasikan Tri Sakti Bung Karno lewat program unggulan Koster-Ace tersebut. Pakar ekonomi dari Pusat Analisis Data dan Bisnis FEB Universitas Udayana Dr. Sudjana Budhi menyebut, bahwa sampai sekarang konsep Trisakti Bung Karno itu masih belum bisa diterapkan di Indonesia. "Makanya bila Bali sanggup dan berhasil akan mencetak sejarah," katanya beberapa waktu lalu.

Meski demikian, SPSB pernah dipraktekan di Kabupaten Badung di Bawah kepemimpinan Nyoman Giri Prasta. Waktu itu program itu bernama Progam Nasional Semesta Berencana (PNSB) yang mengusung lima program prioritas yang bersumber dari Trisakti Bung Karno yaitu (a) berdaulat dalam bidang politik, (b) berdikari dalam bidang ekonomi serta (c) berkepribadian dalam bidang kebudayaan. Ketiga konsep Trisakti Bung Karno tersebut diwujudkan melalui penyusunan lima program prioritas antara lain yaitu, (1) Pangan, sandang dan papan, (2) Kesehatan dan Pendidikan, (3) Jaminan Sosial dan Ketenagakerjaan, (4) Adat, Agama, Tradisi, Seni dan Budaya, serta (5) Pariwisata.

“Keberhasilan pemerintah kabupaten Badung dalam melaksanakan program PNSB tersebut diatas semakin memantapkan keinginan untuk meneruskan sukses pembangunan yang digerakkan dibawah kepemimpinan Bupati Giri Prasta untuk diteruskan dan dirancang dalam rangka membangun pelayanan pemerintahan Koster-Ace, jika rakyat dikemudian hari memberikan kepercayaan kepada calon gubernur Wayan Koster dan calon wakil gubernur Cok Ace,” ujar Dr. Sudjana Budhi.

Dosen senior di Unud ini mengatakan, program pangan, sandang dan papan, serta kesehatan dan pendidikan serta jaminan sosial dan ketenagakerjaan merupakan pola umum orientasi pelayanan pemerintahan yang telah banyak di praktekkan di semua wilayah pelayanan pemerintahan kabupaten/kota di Indonesia. “Tetapi dengan memberikan perhatian secara khusus kepada aspek perlindungan terhadap adat, agama, tradisi, serta pengembangan seni dan budaya adalah dimensi kebijakan yang banyak dilupakan,” katanya.

Nah, ketika hal itu dilupakan, lanjutnya, pembangunan sosial budaya melalui pendampingan pemerintah daerah terhadap eksistensi adat, pelestarian seni dan budaya menjadi strategi PNSB  yang pasti berbeda dengan model pelayanan pemerintahan Bali Mandara dan atau model pelayanan pemerintahan lainnya di banyak kabupaten/kota di Indonesia. “Maka Badung menuju Bali adalah proses yang akan dilanjutkan, apabila rakyat Bali memberikan kepercayaan kepada Koster-Ace untuk memimpin pemerintah provinsi Bali tahun 2018,” tandasnya.

Dia menegaskan, keputusan berani yang disampaikan Koster-Ace dalam berbagai kesempatan untuk melakukan Moratorium Investasi Bali Selatan telah semakin banyak mendapat dukungan dari para akademisi dari pelbagai disiplin ilmu di Universitas Udayana, mengingat bahwa Universitas Udayana sampai saat ini memiliki sikap akademik yang menolak reklamasi teluk Benoa. “Bahwa dengan program moratorium Bali Selatan yang telah disampaikan Koster-Ace sekaligus telah menjawab persoalan tolak reklamasi, dalam artian bahwa paling sedikit dalam era pemerintahan KBS-Ace, bahwa pembangunan hotel dan industri penunjang lainnya tidak dapat dilakukan di wilayah Bali selatan sebagai wilayah yang akan dibangun reklamasi tersebut,” kata Sudjana.

Dia menambahkan, bahwa melalui kebijakan moratorium investasi tersebut, maka diharapkan akan terjadi pergeseran investasi dan industri penunjang pariwisata dari wilayah Bali selatan ke wilayah kabupaten lain, seperti Buleleng, Jembrana, Bangli, Karangasem dan Klungkung, sehingga akan dapat diwujudkan keduanya secara bersamaan, yaitu mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi sekaligus dapat dicapai pemerataan pendapatan ke seluruh pelosok di wilayah Bali.

Dengan demikian, prediksi pertumbuhan ekonomi akan dapat ditargetkan lebih tinggi dari tahun 2017 untuk Bali, disebabkan oleh semakin terpacunya sumber daya di sejumlah kabupaten yang selama ini kurang tersentuh, sehingga menggerakkan potensi sumber daya ekonomi di wilayah potensial sumber daya yang masih terbuka untuk berkembang.

“Ini akan menghasilkan lebih banyak nilai produksi dibandingkan dengan wilayah Bali selatan yang telah mengalami titik jenuh. Bahwa pengembangan investasi dan akomodasi kepariwisataan di wilayah di luar Bali selatan akan dapat di fungsikan sebagai instrumen dalam menggerakkan permintaan produk lokal yang dapat diserap melalui aktivitas kunjungan wisatawan, serta terbentuknya nilai tambah pendapatan penduduk lokal dan peluang kesempatan kerja berkaitan dengan kehadiran industri pariwisata di wilayah kabupaten bersangkutan,” urainya.

Quote