Depok, Gesuri.id - Wakil Ketua Bidang Komunikasi Politik DPC PDI Perjuangan Kota Depok Rudi Malau menegaskan, diamankannya lima unit ambulans milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dalam demonstrasi pelajar yang berujung kerusuhan di Jakarta pada Rabu (25/9), merupakan bukti bahwa demonstrasi kali ini tak sekedar mengusung penolakan revisi UU KPK dan RKUHP.
Terungkapnya keberadaan lima ambulans milik Pemprov DKI ditengah kerusuhan menjadi bukti bahwa demonstrasi saat ini tak lebih dari siasat kaum yang tidak menerima kekalahan di Pilpres lalu.
Baca: Fadli Zon Harus Akui Ambulans Berisi Batu Milik Gerindra
"Mereka adalah kaum yang tak move on dari kekalahan Pilpres," kata Rudi dalam akun Facebooknya, Kamis (26/9).
Rudi pun menyerukan seluruh pihak untuk merapatkan barisan guna menghadang kaum radikal yang ingin nmenggagalkan pelatikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Jokowi-Ma'ruf Amin, pada Oktober nanti.
"Ayo rapatkan barisan kita untuk menghadang kaum radikal yang ingin nmenggagalkan pelatikan pak Jokowi Oktober nanti. Indonesia milik kita semua, NKRI dan.Pancasila," kata Rudi.
Baca: Ambulans Milik PDI Perjuangan Palopo Bantu Evakuasi Korban
Seperti diketahui, polisi mengamankan lima mobil ambulance itu pada Kamis (26/9) sekitar pukul 02.14 WIB di dekat Gardu Tol Pejompongan di Jalan Gatot Subroto. Awalnya, polisi menduga mobil ambulance tersebut mengangkut batu dan bensin yang digunakan untuk bahan bom molotov.
Namun, Polda Metro Jaya akhirnya mengklarifikasi soal ambulans tersebut. Polda Metro Jaya menegaskan ambulans itu tidak membawa batu.
"Jadi, apa namanya, anggapan anggota Brimob diduga mobil itu digunakan oleh perusuh, tapi bukan. Tapi perusuh yang bawa batu ke mobil berlindung. Clear ya. Jadi enggak ada permasalahan apa-apa," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono, Kamis (26/9).
Polisi menyebut perusuh yang membawa batu dan kembang api yang sudah tersudut lalu mencari perlindungan. Salah satu tempatnya yakni di ambulans milik DKI tersebut yang memang ada di lokasi.