Ikuti Kami

Aria: Megawati Ketua Dewan Pengarah BRIN Bukan Partai Minded

Megawati selalu berkomitmen dan kuat dalam narasi bagaimana Indonesia ke depan yang tidak hanya bertumpu pada common sense.

Aria: Megawati Ketua Dewan Pengarah BRIN Bukan Partai Minded
Politisi Senior PDI Perjuangan Aria Bima. (foto: merdeka.com)

Jakarta, Gesuri.id - Politisi Senior PDI Perjuangan Aria Bima mengatakan Pelantikan Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) pada Rabu (13/10/2021) oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah tepat. 

Baca: Sekjen Hasto Kristiyanto: DIPLOMASI

Pasalnya, lanjutnya, selain mempunyai kapasitas, Ketua Umum DPP PDI Perjuangan itu diyakini tidak akan membawa kepentingan partai.

"Kritik kita paham karena orang partai ini kadang menggunakan jabatannya untuk sesuatu hal yang sifatnya partai minded. Tapi percayalah untuk ibu Mega itu sudah selesai," ujarnya, baru-baru ini.

Menurut Aria Bima, PDI Perjuangan tetap mendengarkan adanya kritik yang masuk sebagai bagian dari demokrasi. Namun ia meminta agar masyarakat jangan hanya melihat Megawati sebagai ketua partai. 

Sebab, ujarnya, Megawati selalu berkomitmen dan kuat dalam narasi bagaimana Indonesia ke depan yang tidak hanya bertumpu pada common sense dalam perencanaan, namun juga bertumpu pada aspek riset.

"Keberadaan Bu Mega ini, kalau cuma mau mencari jabatan, sudah selesai. Tapi betul-betul bagaimana orang yang punya visi dan passion soal riset," tandasnya.

Namun soal kompetensi profesional di dalamnya, lanjut dia, banyak ahli yang akan dikumpulkan di badan riset tersebut. Bima menyampaikan akan pentingnya riset dalam berbagai hal terutama dalam mendukung pembangunan nasional.

"Penunjukan Bu Mega ini sudah sangat tepat. Karena selama ini yang keukeuh untuk menjadikan riset sebagai suatu keputusan politik dalam bentuk badan yang terintegrasi, itu ya Bu Mega," katanya.

Bima menambahkan, seperti halnya ayahnya Soekarno saat menjabat presiden, selalu menempatkan badan riset nasional sebagai landasan untuk pengambilan keputusan kebijakan policy terhadap konsepsi pembangunan nasional berencana. Hal tersebut, kata Bima akan dilakukan Megawati.

Baca: Rocky Gerung Pintar di Mulut Dangkal Pemikiran, Rendah Moral

"Jadi Bu Mega hanya ingin bagaimana jangan reaktif, jangan hanya sekedar menempatkan pada kepentingan korporasi atau kepentingan modal atau kepentingan asing untuk membuat suatu kebijakan. Tapi bagaimana national interest ini lebih didasarkan pada kajian-kajian yang pendekatannya lebih akademis. Yang kajian-kajiannya lebih intelektual dan mengedepankan profit oriented, yang bersama-sama dengan berbagai kepentingan untuk Indonesia maju," katanya.

Itulah, lanjut Bimo, mengapa Megawati ditempatkan di lembaga riset.

"Kalau soal kehormatan, jabatan, apalagi penghasilan, sudah selesai lah. Bu Mega ini sudah begawan untuk menduduki di situ dan akan mengawal lembaga ini untuk menjadi satu lembaga yang patent dan prudent," pungkas dia. Dilansir dari merdekacom.

Quote