Ikuti Kami

Banteng Megawati Ora Wedi Jogo Ideologi Pancasila Harga Mati

"Empat pilar kebangsaan adalah tiang penyangga yang kokoh (soko guru) agar rakyat Indonesia merasa nyaman, aman, tenteram dan sejahtera".

Banteng Megawati Ora Wedi Jogo Ideologi Pancasila Harga Mati
Pelatihan Politik oleh Badiklatcab PDI Perjuangan Sidoarjo di Kecamatan Candi, Kabupaten Sidoarjo, Senin ( 25/10).

Sidoarjo, Gesuri.id - "Banteng Megawati Ora Wedi Jogo Ideologi Pancasila harga mati", begitu sepenggal lirik nyanyian yang di Kumandangkan dalam acara Pelatihan Politik oleh Badiklatcab PDI Perjuangan Sidoarjo di Kecamatan Candi, Kabupaten Sidoarjo, Senin ( 25/10).

Baca: Bagian dari Mafia Tanah, Sofyan Djalil Didesak Mundur !

Yel yel atau mars yang dikumandangkan oleh salah satu Narasumber yaitu Samsul Hadi yang sekaligus Sekretaris DPC PDI Perjuangan tersebut menarik perhatian dan membakar semangat para kader yang mengikuti pelatihan politik tersebut.

Menurut Kepala Badiklatcab PDI Perjuangan  Sidoarjo, Tri Hendroyono Spd, bahwasanya pelatihan politik kali ini di Kecamatan Candi beda dari biasanya. Selain menambah wawasan dalam strategi politik , para kader PDI Perjuangan Kecamatan Candi juga di ingat kan kembali sejarah PDI Perjuangan serta pentingnya 4 Pilar Kebangsaan antara lain Pancasila, UUD 1945,  NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika.

"Empat pilar kebangsaan adalah tiang penyangga yang kokoh (soko guru) agar rakyat Indonesia merasa nyaman, aman, tenteram dan sejahtera serta terhindar dari berbagai macam gangguan dan bencana. Pilar adalah tiang penyangga suatu bangunan agar bisa berdiri secara kokoh. Bila tiang rapuh maka bangunan akan mudah roboh," ungkap Politisi Senior PDI Perjuangan Sidoarjo tersebut.

Menanggapi hal tersebut, Samsul Hadi SE MM mengatakan, bahwasanya semangat perjuangan harus tetap membara dalam jiwa raga terutama bagaimana cara kita mencintai bangsa Indonesia. Seperti halnya Soekarno Bapak Bangsa ini selalu mengingatkan tentang JAS MERAH (Jangan Sekali-kali Meninggalkan Sejarah).

"Banyak sekali orang yang mulai mencintai budaya serta ideologi bangsa lain bahkan lebih mencintai kaumnya mengakibatkan rawannya perpecahan di dalam Bangsa Indonesia , Itu terjadi karena mereka meninggalkan sejarah, melupakan pesan Bung Karno Jas Merah, jangan meninggalkan sejarah," ungkap politisi Muda tersebut.

Samsul Hadi juga menambahkan bahwasanya ketika mencintai Negaranya sendiri maka semangat Gotong Royong dalam membangun bangsa akan timbul. Persatuan bangsa sesuai dengan Pancasila yang menyatukan bangsa ini serta mengusir para penjajah.

Baca: Persoalan BUMN Indonesia: Mental Korupsi, Kolusi, Nepotisme

"Ketika kita memahami serta menerapkan Ideologi Pancasila , maka tidak ada kata perpecahan, tidak peduli dalam bermasyarakat. Dengan adanya persatuan dan gotong royong maka semua itu akan mudah, Saya yakin Bangsa ini lebih maju dan berkembang, tidak ada lagi kata kemiskinan dan sebagainya. Karena penerapan Ideologi Pancasila sangatlah luas maknanya," ungkap Samsul Hadi Sekretaris DPC PDI Perjuangan Sidoarjo tersebut.

Quote