Jakarta, Gesuri.id - Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kabupaten Pulang Pisau Yoppy Satriadi menargetkan untuk memperkuat struktur organisasi dalam masa kepemimpinannya periode 2025–2030.
”Kepemimpinan saya merupakan amanah yang telah diberikan dan menjadi tanggungjawab politik PDI Perjuangan dalam menghadapi agenda politik di daerah maupun nasional di tahun mendatang,” kata Yoppy Satruadi di Pulang Pisau, Kamis,
Baca: Ganjar Minta Dana Pemda yang Mengendap di Perbankan
Dia berharap kepengurusan yang baru ini, DPC PDI Perjuangan Pulang Pisau menjadi kekuatan baru yang semakin solid dan hadir sebagai kekuatan politik yang mampu memberikan manfaat bagi masyarakat di Bumi Handep Hapakat.
Ia mengajak seluruh kader saling bergotong-royong dan bekerja sama dengan pengurus memberikan manfaat nyata bagi masyarakat tanpa melihat latar belakang, golongan, suku agama, dan hal lain.
Menurutnya, struktur kepengurusan baru DPC PDI Perjuangan Pulang Pisau telah disampaikan DPP PDI Perjuangan dalam kegiatan Konferda dan Konfercab di Palangka Raya, Rabu (3/12).
Keputusan tersebut merupakan hasil kajian partai serta langkah strategis penguatan struktur organisasi di daerah dengan mempertimbangkan berbagai aspek dan kajian mendalam sehingga menjadi langkah menuju arah konsolidasi partai berlambang banteng ini yang lebih solid.
Ia mengungkapkan bahwa dalam kepengurusan DPC PDI Perjuangan Kabupaten Pulang Pisau, Ahmad Fadli Rahman ditunjuk kembali menjadi sekretaris dan bendahara diamanahkan kepada politisi muda Dwi Saksono.
Baca: Gerakan Menanam Pohon Harus Jadi Kesadaran Kolektif Bangsa
Yoppy Satriadi mengungkapkan rasa terima kasih atas amanah yang diberikan kepada dirinya. Amanah ini menjadi pegangan untuk terus berkomitmen membangun struktur organisasi yang lebih kuat dan solid. Kaderisasi, penguatan basis masa, dan konsolidasi internal menjadi fokus dalam kepengurusan partai.
“Konfercab menjadi momentum peneguhan jati diri partai yang selalu berpihak pada suara rakyat. Pengurus dan kader di semua tingkatan harus lebih mendengarkan aspirasi dalam pembangunan berkelanjutan yang berdampak pada kesejahteraan wong cilik,” demikian Yoppy Satriadi.

















































































