Ikuti Kami

Belajar Makna Perjuangan, Ingatlah Selalu Banteng Lawas

"Karena Perjuangan lillahi taala tanpa pamrih tanpa keinginan untuk menjadi sesuatu apapun terjadi ketika tahun 1999”.

Belajar Makna Perjuangan, Ingatlah Selalu Banteng Lawas
Wakil Ketua Bidang Kehormatan DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, Budi Sulistyono, saat membuka Musyawarah Anak Cabang (Musancab) PDI Perjuangan di Kedungmaling, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, Minggu (18/4). (Foto: Istimewa)

Mojokerto, Gesuri.id - Wakil Ketua Bidang Kehormatan DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, Budi Sulistyono mengajak kader Banteng Mojokerto agar tidak melupakan dan kembali merajut silaturahmi kepada tokoh Banteng Lawas. Menurutnya selain untuk belajar makna perjuangan juga sekaligus belajar tentang keikhlasan memajukan Partai.

Baca: Ahok Sebut Soal Konsep Bisnis Nabi Muhammad SAW

“Kalau kita mau kerja keras semua Banteng-banteng lama harus kita hubungi semua karena Perjuangan lillahi taala tanpa pamrih tanpa keinginan untuk menjadi sesuatu apapun terjadi ketika tahun 1999,” kata Budi Sulistyono, saat membuka Musyawarah Anak Cabang (Musancab) PDI Perjuangan di Kedungmaling, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, Minggu (18/4).

Menurut Mbah Kung, sapaan mantan Bupati Ngawi dua periode ini, PDI Perjuangan juga harus menjadi partai yang terbuka untuk semua lapisan masyarakat.

Sehingga setiap kerja-kerja Partai yang dilakukan oleh kader Banteng bisa dirasakan masyarakat secara langsung, seperti kelompok agamis, milenial, kelompok buruh tani dan lain sebagainya.

“Partai ini harus kita jadikan sebagai partai terbuka yang  tidak hanya untuk kader internal, tapi untuk semua orang yang ada di wilayah PDI Perjuangan khususnya wilayah Mojokerto. Artinya bisa menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi di masyarakat atau kelompok-kelompok,” jelasnya.

Di hadapan seluruh pengurus PAC Sooko dan Ranting yang hadir, Mbah Kung mengungkapkan bahwa PDI Perjuangan adalah partai besar di Kabupaten Mojokerto.

Terbukti perolehan kursi legislatif terus meningkat dari 7 kursi menjadi 9 kursi. Artinya PDI Perjuangan Kabupaten Mojokerto bisa kembali berjaya seperti tahun 1999.

“Dari 5 dapil katakanlah bisa maksimal di 3 dapil artinya kita bisa meraih 12 Kursi maka kita sudah bisa pulih lagi seperti yang terjadi pada tahun 1999, kita meraih ketua DPRD lagi. Dan eksekutif menjadi tujuan untuk kita raih di kemudian hari,” tegas Mbah Kung disambut riuh tepuk tangan kader yang hadir.

Baca: Ahok Bilang Begini Soal Jabatan Menteri Investasi

Sementara itu Wakil Ketua Bidang Komunikasi Politik DPC PDI Perjuangan Kabupaten Mojokerto, Setia Puji Lestari menuturkan kesiapannya untuk membawa PDI Perjuangan Kabupaten Mojokerto kembali berjaya pada Pemilu 2024 mendatang.

“Semangat gotong royong harus kita kukuhkan. Saya mohon kesiapan dari seluruh struktural, harus konsisten untuk meraih kejayaan pada pemilu 2024.  Pada 2019 kita kalah 1 kursi dengan PKB, 2024 kita rebut kembali,” tandas Wakil Ketua DPRD Kabupaten Mojokerto ini. Dilansir dari pdiperjuanganjatim.

Quote