Ikuti Kami

Bung Karno, Muslim Nasionalis Pembela Kaum Tertindas

Bung Karno konsisten berada pada jalur perjuangan para Nabi Ibrahimiyah.

Bung Karno, Muslim Nasionalis Pembela Kaum Tertindas
Bung Karno ketika shalat di Aceh.

Jakarta, Gesuri.id - Kader PDI Perjuangan Jalaluddin Rakhmat menegaskan bahwa Bung Karno adalah Muslim nasionalis yang ideologi Islamnya ditegakkan di atas pembelaan pada orang-orang tertindas, bukan pada jidat yang terkelupas.

Pria yang akrab disapa kang Jalal ini juga menegaskan bahwa Bung Karno konsisten berada pada jalur perjuangan para Nabi Ibrahimiyah, yang keshalehannya ditampakkan dalam perkhidmatan pada orang-orang miskin, bukan pada rajinnya shalat di malam yang dingin.

Baca: Harlah Bung Karno dan Saatnya Kembali ke Identitas Bangsa

Hal itu dikatakan kang Jalal dalam tulisannya berjudul "Bung Karno: Pelanjut Pesan Para Nabi" yang disebarkan di media sosial dalam rangka memperingati Bulan Bung Karno. 

Kang Jalal pun memaparkan bukti bahwa Bung Karno layak disebut sebagai pemimpin Muslim nasionalis. Pada 24 April 1960, Universitas al-Azhar al-Syarif di Kairo, Mesir memberikan gelar Doctor Honoris Causa dalam filsafat pada Bung Karno.

Prof. Dr. Mahmud Syaltut, Rektor Al-Azhar bahkan berkata bahwa Bung Karno adalah salah seorang Pemimpin Besar dari gerakan kemerdekaan di negeri-negeri Islam. 

"Menyambut seorang pejuang yang telah berkecimpung dalam perjuangan untuk membebaskan Tanah Airnya, rela berkorban demi keluhuran bangsanya, tanpa memperdulikan segala akibat, baik penjara, pengasingan dan pahit getir penderitaan dalam membela bangsa, menegakkan kemerdekaan dan mempertahankan kejayaan hidup.” demikian pandangan Prof. Dr Mahmud Syaltut tentang Bung Karno kala itu, sebagaimana dikutip kang Jalal dalam artikelnya. 

Karena itu, Rektor Al-Azhar itu menegaskan gelar doktor sangat layak diberikan kepada Bung Karno oleh lembaga pimpinannya, yang merupakan lembaga pendidikan Islam paling terhormat sepanjang sejarah Islam. 

Kang Jalal menegaskan, penghormatan Al-Azhar itu membantah tuduhan banyak aktivis Islam bahwa Bung Karno adalah pemimpin sekuler. Kang Jalal mengatakan, banyak kalangan Islam yang menganggap Bung Karno hanya mewakili nasionalis, dan nasionalis dianggap lawan Islam. 

Padahal, Al Azhar sebagai lembaga pendidikan berpengaruh di dunia Islam telah menyatakan Bung Karno sebagai pemimpin besar gerakan kemerdekaan di dunia Islam.

Baca: Harlah Bung Karno & Haul Taufiq Kiemas Menyatukan Bangsa

Kang Jalal pun mengatakan, Bung Karno kemungkinan besar masih dikenang hingga kini di Mesir. Tetapi sayangnya, lanjut Kang Jalal, Bung Karno pernah dilupakan di negerinya sendiri. 

"Mari kita kenang kembali Pemimpin Islam yang besar karena pengabdiannya kepada sesama umat manusia, bukan karena kekhusyukannya dalam berzikir dan berdo’a," ujar Kang Jalal, yang juga Ketua Umum Ikatan Ahlul Bait Indonesia ini.

Quote