Jakarta, Gesuri.id – Festival Desa ke-V dengan tema “Di Atas Tanah Kita Berdiri, Dari Desa Kita Mengakar” resmi digelar oleh Badan Kebudayaan Nasional (BKN) DPP PDI Perjuangan di Taman Suropati, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (4/10).
Kegiatan ini menjadi ruang kebudayaan sekaligus pendidikan politik rakyat untuk meneguhkan peran desa dalam kehidupan bangsa.
Ketua Panitia Festival Desa ke-V, Ibrahim Rusli Junior yang juga kader muda PDI Perjuangan, menegaskan bahwa desa bukan sekadar ruang geografis, melainkan pusat pembentukan watak, nilai, dan jati diri bangsa.
Karena itu, melalui Festival Desa ke-V, PDI Perjuangan berupaya menghadirkan kembali kesadaran tentang pentingnya desa sebagai fondasi kehidupan nasional.
“Desa adalah akar bangsa. Dari desa, karakter gotong royong, cinta tanah air, dan kedaulatan pangan terbentuk. Karena itu, festival ini bukan hanya lomba, tapi juga ruang untuk menghidupkan nilai-nilai kebudayaan dan ideologi Pancasila,” ujar Ibrahim.
Festival Desa ke-V ini memperebutkan Piala Megawati Kawal Pancasila dari Desa. Menurut Ibrahim, piala ini bukan hanya simbol penghargaan, melainkan juga peneguhan komitmen bahwa Pancasila harus dijaga dan dibumikan dari desa.
“Desa memiliki peran penting dalam menjaga kedaulatan pangan, menjaga lingkungan, dan memperkuat persatuan bangsa. Dengan Festival Desa, kita ingin mengingatkan kembali bahwa membangun bangsa dimulai dari desa,” tegasnya.
Ibrahim menambahkan, Festival Desa juga menjadi ajang konsolidasi tiga pilar partai—struktural, legislatif, dan eksekutif—untuk terus hadir di tengah rakyat. Ia menekankan bahwa kehadiran partai di desa adalah wujud nyata politik kerakyatan yang membumi.
“Kami berharap seluruh kader dan simpatisan bisa ikut menggaungkan pesan ini. Desa bukan tempat yang tertinggal, melainkan pusat kebudayaan dan sumber kehidupan bangsa. Dari desa kita berdiri, dari desa pula kita mengakar,” pungkas Ibrahim.