Ikuti Kami

Geram dengan Dhani, Budiman Kutip Pernyataan Einstein

Ahmad Dhani menyebut masyarakat mengetahui dahulu PKI pernah melebur ke PDI Perjuangan.

Geram dengan Dhani, Budiman Kutip Pernyataan Einstein
Politisi PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko.

Jakarta, Gesuri.id - Politisi PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko geram dengan pernyataan Wakil Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Dhani menyebut masyarakat mengetahui dahulu PKI pernah melebur ke PDI Perjuangan.

Hal itu diungkapkan Budiman  dapat dilihat lewat kicauannya di Twitter.

Baca: Budiman Dorong Kaum Muda Terus Berinovasi dan Berkreasi

"Su dah saya twitkan kemarin lusa: Jadi bodoh itu cara untuk bisa diangkat jadi pemimpin oposisi di periode ini. Bodohmu nanggung, ya gak bisa manggung," kicau Budiman menggunakan akun Twitter @budimandjatmiko, Senin (5/10).

Budiman kemudian menyindir Ahmad Dhani yang terkesan tidak berpikir panjang terhadap ucapnnya. Dia menilai ucapan Ahmad Dhani merupakan syahwat untuk menjadi pemimpin oposisi.

"Bahkan untuk sekedar jadi oposisi yang cerdas. Dikejar umur? Padahal ada alternatif lain untuk jadi pemimpin oposisi (tanpa harus jadi tampak bodoh secara kebangetan). Tapi kalian sudah berhenti membaca dan berpikir serius sih.. ya gak bakalan ketemu," kata dia.

Budiman menduga adanya persaingan diam-diam di antara gerakan oposisi. Sehingga, kata dia, tidak heran apabila setiap minggunya lahir peryataan yang provokatif dari tokoh-tokoh oposisi yang berbeda.

"Begitu lah Hukum Kelembaman (Inertia) bekerja. Jika ada 1 benda bergerak dengan kecepatan tetap ke suatu arah, ia akan cenderung ke arah itu. Juga saat diam, bakal terus diam. Di kasus ini: yang bergerak kebodohannya, yang diam adalah olah pikir dan rasanya," kata dia.

Untuk komentari ucapan Ahmad Dhani, Budiman juga mengutip pernyataan Einstein yang menyebut kebodohan manusia tak berbatas.

Baca: Isu Penundaan Pilkada, Budiman Beri Masukan Ini

"Kutambahkan: kecerdasan manusia berbatas. Satu-satunya yang kecerdasannya tak berbatas adalah #MesinCerdas. BAGAIMANA KITA MENGATASINYA (demi anak cucu kita)?" tuturnya.

"Kembali ke soal berlomba-lomba dalam kebodohan dan provokasi. Tiap perkataan yang beberapa tahun atau bulan lalu dilontarkan akun-akun pseudonim, mulai sekarang akan dilontarkan tokoh-tokoh publik yang mau jadi pemimpin oposisi. Targetnya? Populer dan dipidanakan supaya popularitas naik. Menghadapi yang begini-begini ada caranya sendiri," sambungnya.

Quote