Jakarta, Gesuri.id - Kader Nahdlatul Ulama (NU) yang kini menjadi anggota DPR RI Nasyirul Falah Amru mengungkapkan contoh nyata sinergi antara PDI Perjuangan sebagai representasi kaum nasionalis dengan Nahdlatul Ulama (NU) di era Reformasi.
Putra dari KH Amru Al Mu'tashim itu menjelaskan, contoh pertama dari sinergi tersebut adalah ketika Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menjadi Wakil dari Presiden yang dijabat tokoh besar NU, yakni KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur sejak 1999-2001.
Baca: Cendekiawan NU Beberkan Memilih dan Betah di PDI Perjuangan
Hal itu diungkap oleh tokoh yang akrab disapa Gus Falah itu saat diwawancarai ulama kondang Gus Miftah dalam peringatan Hari Lahir NU ke-95 yang dilaksanakan DPP PDI Perjuangan, Minggu (31/1).
"Contoh berikutnya adalah ketika Ibu Megawati Soekarnoputri mengemban amanat sebagai Presiden ke-5 Republik Indonesia , yang menjadi Wakil Presiden adalah Bapak Hamzah Haz yang adalah tokoh NU," papar Gus Falah.
Gus Falah melanjutkan, sinergi tersebut terus berlanjut. Pada Pemilu 2019, Joko Widodo (Jokowi) yang merupakan kader PDI Perjuangan, menggandeng KH Ma'ruf Amin yang adalah Rais 'Aam PBNU sebagai Calon Wakil Presiden.
Baca: Jadi Kader Banteng, Gus Falah & Abidin Fikri: Nilai NU Tetap
Dan, mereka terpilih memimpin negeri ini dalam Pemilu 2019. Hal itu berarti, lanjut Gus Falah, sinergi antara PDI Perjuangan dan NU terus berlangsung hingga kini.
"Karena itu, kaum nasionalis dengan Nahdliyin, memang tak bisa dipisahkan sampai kapanpun," ujarnya.