Ikuti Kami

Imajinasi Jadi Kekuatan di Revolusi Industri 4.0

Khususnya bagi para anak muda yang jumlahnya sangat besar.

Imajinasi Jadi Kekuatan di Revolusi Industri 4.0
Politisi PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko.

Semarang, Gesuri.id - Politisi PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko menegaskan revolusi industri 4.0  memberikan peluang baru, khususnya bagi para anak muda yang jumlahnya sangat besar dengan adanya bonus demografi.

Hal itu dikatakan Budiman dalam sebuah sebuah forum diskusi bertajuk "Big Question : Society and The City 4.0" di Semarang, baru-baru ini. 

"Memang ada konsekuensinya dari revolusi 4.0 ini, tapi yang kita bicarakan, ada nggak kesempatannya ? ada nggak peluangnya ?," ujar Budiman.

Budiman melanjutkan, di dalam Revolusi Industri 4.0, semua orang belajar dari nol lagi. Mereka yang harus belajar lagi termasuk orang - orang kaya lama maupun orang-orang pintar lama tapi belum mampu beradaptasi dengan perubahan. 

"Karena di era Revolusi Industri 4.0, uang bukanlah menjadi modal terbesar, tetapi imajinasi yang menjadi kekuatan," tegas Budiman. 

Baca: Hadapi Revolusi Industri 4.0 dengan Kekuatan Imajinasi

Image result for revolusi industri 4.0

Ketua Inovator 4.0 itu pun mencontohkan perjuangan Mark Zuckerberg (pendiri Facebook) dan Sergey Brin (pendiri Google). 

"Mereka berdua tidak memulai Facebook dan Google dengan membuat pabrik, tapi memulai dengan imajinasinya," tambahnya.

Selain Budiman, dalam forum tersebut juga hadir Hendrar Prihadi (Hendi) sebagai Wali Kota Semarang. Hendi mengharapkan banyak anak muda yang tergerak untuk berpartisipasi membangun Indonesia di era Revolusi Industri 4.0.

"Kalau bicara tentang Revolusi Industri 4.0 pasti anak muda bicaranya, aku kerja apa ? padahal sebenarnya banyak peluang yang dapat dimanfaatkan," ujar Hendi.

Dirinya menceritakan, Kota Semarang telah lama menyiapkan diri untuk menghadapi Revolusi Industri 4.0. Salah satunya dengan menggeser fokus kegiatan ekonomi Kota Semarang ke arah perdangangan dan jasa, khususnya pariwisata.

"Hospitality Industry termasuk tourism industry, tidak dapat digantikan oleh robot karena modalnya adalah keramah-tamahan. Untuk itulah industri ini dibangun di Kota Semarang, untuk memberikan peluang baru yang lebih besar," jelas Hendi.

Quote