Ikuti Kami

Kekuatan Berita Hoaks Semakin Masif Karena Media Sosial

Informasi bisa menyusup ke relung-relung pribadi penerimanya tanpa saringan sama sekali sehingga mudah dianggap sebagai kebenaran.

Kekuatan Berita Hoaks Semakin Masif Karena Media Sosial
Anggota DPR RI I Gusti Agung Putri Astrid MA.

Denpasar, Gesuri.id – Anggota DPR RI I Gusti Agung Putri Astrid MA keberadaan kekuatan informasi hoaks semakin masif di media sosial.

Informasi bisa menyusup ke relung-relung pribadi penerimanya tanpa saringan sama sekali sehingga mudah dianggap sebagai kebenaran.

Baca: Tangkal Hoaks, Masyarakat Diminta Tingkatkan Minat Baca

Politisi yang akrab disapa Gung Tri menilai data pribadi para pengguna media sosial bisa dikumpulkan dan dianalisa sehingga dapat dirancang pesan yang sesuai dengan kecenderungan pribadi si pengguna.

"Jadi hoaks bisa dirancang untuk menciptakan ketakutan, kegembiraan dan perasaan yang lain," ujar Gung Tri di Denpasar, Minggu (9/12).

Hal ini sudah terbukti digunakan dalam pemilihan Presiden di Amerika dimana terdapat konsultan komunikasi yang membeli data-data di Facebook kemudian menggunakannya untuk kepentingan politik.

Menurut politisi PDI Perjuangan ini,  dengan daya kritisnya, mahasiswa mestinya mampu menangkal hoaks dan menyebarluaskan informasi yang benar kepada masyarakat.

"Kalau informasinya sudah berlebihan dan tendensius serta tanpa data, biasanya itu adalah hoaks," kata Gung Tri yang menggantikan Wayan Koster di DPR RI ini.

Dalam kasus di Indonesia, hoaks sudah mulai kelihatan ketika masa Pemilihan Presiden pada 2014. Saat itu yang menonjol adalah munculnya tabloid Obor Rakyat yang sangat menyudutkan Jokowi diiringi dengan penyebaran hoaks di media sosial.

Baca: Hoaks: Musuh Demokrasi Zaman Now, Selain Politik Uang

Saat pemilihan Gubernur DKI, hoaks semakin mengerucut kepada isu-isu berbau SARA. 

"Sekarang ini saya yakin, hoaks bernuansa SARA akan muncul kembali menjelang Pilpres," tegasnya.

Quote