Ikuti Kami

Megawati Ingatkan Pentingnya Toleransi Dalam Demokrasi

Megawati menaruh perhatian besar terhadap adanya disintegrasi pada Pemilu 2019. 

Megawati Ingatkan Pentingnya Toleransi Dalam Demokrasi
Ketua Umum PDI Perjuangan 2019-2024, Megawati Soekarnoputri, saat membuka Kongres V PDI Perjuangan di Hotel Grand Inna Bali Beach Hotel, Sanur, Kamis (8/8). (Foto: gesuri.id/Elva Nurrul Prastiwi) 

Bali, Gesuri.id - Kongres V PDI Perjuangan di Bali sudah resmi dibuka pada tanggal 8 Agustus 2019. Pembukaan kongres dibuka langsung oleh Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri. 

Sebelum resmi dibuka, selama satu jam Megawati menyampaikan pidato politiknya. Dia banyak menyampaikan harapan-harapan dan target-target yang harus dicapai oleh partainya dalam lima tahun ke depan.

Baca: Sah! Megawati Kembali Pimpin PDI Perjuangan

Megawati yang tampil dengan penuh semangat mengatakan dirinya menaruh perhatian besar terhadap adanya disintegrasi pada Pemilu 2019. 

"Saya secara pribadi pun melakukan perenungan atas fenomena disintegrasi pada Pemilu 2019. Saya sehingga teringat pesan ayah saya, Bung Karno, dalam amanatnya pada 17 Agustus 1954 menjelang Pemilu pertama tahun 1955," kata Megawati saat membuka Kongres V PDI Perjuangan di Hotel Grand Inna Bali Beach Hotel, Sanur, Kamis (8/8).

Dengan nada berapi-api, Megawati mengutip pidato Bung Karno yang berisikan; "dan sudah saya katakan berulang-ulang, janganlah Pemilihan Umum nanti menjadi satu arena pertemuan politik demikian rupa, hingga membahayakan keutuhan bangsa. Gejala-gejala akan timbulnya penajaman, pertentangan-pertentangan antara sesama kita telah ada. Gejala-gejala akan karamnya semangat toleransi sudah muncul. Tidakkah orang sadar, tanpa toleransi akan karam. Oleh karena toleransi sendiri sebuah penjelmaan daripada toleransi."

"Kader-kader PDI Perjuangan yang saya cintai, resapi kata-kata Bung Karno tersebut. Toleransi dan demokrasi adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan dalam berpolitik," kata Megawati.

Baca: Hasto Siap Jabat Sekjen PDI Perjuangan Dua Periode

Dia menuturkan, jika sikap intoleransi digunakan untuk berkampanye. Maka, demokrasi Pancasila akan musnah. 

"Jika sikap intoleransi kalian digunakan dalam kampanye Pemilihan Umum, maka Demokrasi Pancasila yang kita gunakan akan musnah. Persatuan bangsa akan musnah, kekuatan bangsa akan musnah, kejayan akan semangat gotong royong akan musnah. Dan yang nanti, tinggal hanya teror dan anarki. Kekacauan dan kepedihan," pungkasnya.

Quote