Ikuti Kami

PDI Perjuangan Berdukacita Wafatnya KH. Abdul Hayyie Naim

"Beliau ingin agar kita bersatu sebagai bangsa, karena negeri ini kita merdekakan dan bangun bersama-sama".

PDI Perjuangan Berdukacita Wafatnya KH. Abdul Hayyie Naim
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto dan KH. Abdul Hayyie Naim.

Jakarta, Gesuri.id - Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto atas nama keluarga besar PDI Perjuangan mengungkapkan belasungkawa dan duka yang amat mendalam atas wafatnya KH. Abdul Hayyie Naim, sosok ulama Betawi kharismatik yang senantiasa mencerahkan umat dan bangsa dengan wawasan keislaman yang toleran, sejuk, dan kaya dengan pemikiran kebangsaan. 

Baca: Eva: Kesetaraan Politik Bagi Perempuan Belum Terwujud

KH. Abdul Hayyie Naim adalah ulama Nahdlatul Ulama yang istikamah membimbing dan mendidik umat agar senantiasa menjaga NKRI. Ulama yang istikamah membangun persaudaraan keislaman, kebangsaan, dan kemanusiaan. 

"Saya secara pribadi sering sowan dan silaturahim dengan almarhum, merasakan betapa keislaman dan kebangsaan menjadi inti perjuangan almarhum semasa hidupnya. Beliau ingin agar kita bersatu sebagai bangsa, karena negeri ini kita merdekakan dan bangun bersama-sama," ujar Hasto dalam keterangan tertulisnya, Rabu (30/12).

Dalam berbagai hal, lanjutnya, Politisi senior PDI Perjuangan asal Sleman itu beberapa kali diajak oleh Abah untuk nonton TV Channel khusus dari Arab Saudi dan Mesir, guna melihat bagaimana Islam di negara tersebut juga melakukan akulturasi kebudayaan, termasuk menampilkan berbagai orkestra musik yang memadukan rasa.

Hasto mencatat Abuya KH. Abdul Hayyie Naim sosok ulama NU Betawi yang ingin agar Jakarta dan Indonesia tumbuh sebagai taman sari Islam sebagai rahmatan lil alamin. 

Sebab itu, ia menekankan politik sejatinya tidak memecahbelah kita sebagai bangsa, bahkan justru memperkuat kita sebagai bangsa. 

Baca: Sambut HUT PDI Perjuangan, Parpol Sejahterakan Kaum Marhaen

Bahkan, ujarnya, dalam Pilpres yang lalu, beliau menegaskan bahwa Presiden Jokowi tidak anti-Islam. Justru dengan memilih KH. Ma'ruf Amien yang juga sahabat almarhum, menunjukkan Presiden Jokowi sangat cinta Islam dan ulama. Beliau sosok kiai bersahaja dan pemberani menyatakan kebenaran.

"Dalam pertemuan saya dengan almarhum di masa hidupnya, saya menyampaikan komitmen PDI Perjuangan terhadap umat Islam. Perjuangan Bung Karno dan Bu Mega terhadap umat Islam Indonesia dan dunia sangat nyata. Kolaborasi kaum nasionalis dan NU akan mampu memperkokoh kebangsaan kita. Oleh sebab itu, kami semua merasa kehilangan sosok ulama, guru, dan orang tua. Semoga amal baik almarhum diterima di sisi Tuhan Yang Maha Kuasa," pungkasnya.

Quote