Jakarta, Gesuri.id - Peringatan keras bagi kader PDI Perjuangan yang membelot tidak memenangkan calon yang diusung dan ikut mengkampanyekan kotak kosong, dengan memberikan sanksi tegas berupa pemcatan.
Hal ini disampaikan Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristyanto bahwa sebagai partai yang memegang disiplin, di dalam setiap Pilkada partai telah mengambil keputusan melalui Ketua Umum PDI Perjuang Megawati Soekarnoputri.
Baca: Ganjar Pranowo: Dari Pengacara hingga Gubernur
“Sehingga disiplin sebagai kader wajib dijalankan dengan mutlak, bagi yang tidak memenangkan calon kepala daerah dan calon wakil kepala daerah tentu saja akan menerima sanksi partai,” kata Hasto usai mendampingi Megawati ziarah ke makam ayahnya yang juga Proklamator dan Presiden Pertama RI, Soekarno di Kota Blitar, Senin(7/10).
Namun sebelum menerima sanksi, akan dibuka ruang sebaiknya mengundurkan diri. Sehingga sikap kesatria dan watak kedisiplinan kader itu ditunjukkan, kalau tidak cocok dengan calon kepala daerah.
“Disiplin partai mengatakan harus taat, tegak lurus atau silahkan mengundurkan diri sebelum dipecat,” tegasnya.
Bagi kader yang membelot, termasuk mengkampanyekan kotak kosong juga akan diberikan sanksi tegas pemecatan. Karena dalam tradisi partai, ketika sudah menentukan calon sudah melalui suatu pertimbangan yang matang.
Baca: Mengulik Gaya Kepemimpinan Transformasional Ganjar Pranowo
Sehingga mari kita wujudkan demokrasi yang sehat, kecuali kotak kosong itu melakukan mobilisasi. Ini kotak kosong kan hasil dari legitimasi, yang dibangun calon kepala daerah dan calon wakil kepala daerah dari PDI Perjuangan.
“Maka semuanya harus menjalankan tugasnya, memenangkan calon yang sudah direkomendasi oleh Ibu Megawati Soekanoputri,” tandas Hasto.