Depok, Gesuri.id - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto didampingi Ketua DPP Bidang Perempuan, Kesehatan dan Anak Sri Rahayu, serta Kepala Badiklat DPP Daryatmo Mardiyanto secara resmi menutup Pendidikan Khusus Kader Perempuan Nasional (PKKPN) Angkatan II PDI Perjuangan di Wisma Kinasih, Depok, Jawa Barat, Minggu (8/4).
Dalam kesempatan itu, Hasto menyampaikan pesan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, bahwa kader perempuan harus mampu membumikan politik dalam kehidupan sehari-hari.
Hasto menyatakan politik tersebut menyangkut kebersihan dan kesehatan lingkungan rumah, ketersediaan beras untuk rakyat dengan harga terjangkau, mempersiapkan kecukupan gizi balita sebagai persiapan masa depan manusia yang unggul.
Ia pun mencontohkan kiprah Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di depan peserta PKKPN.
"Ibu Risma memberikan teladan yang baik memimpin Surabaya. Dia tak segan turun tangan membersihkan selokan yang kotor, membuat taman kota hingga menciptakan kampung kuliner usaha rumah tangga pembuatan lontong," kata Hasto.
Menurut politisi partai bersimbol Banteng itu, para kader perempuan dapat meniru apa yang telah dilakukan oleh Risma. Baik dalam lingkup Rukun Tetangga, Rukun Warga, Desa, Kelurahan hingga meluas, di mana kader perempuan PDI Perjuangan berdomisili.
.
"Militansi mau turun ke bawah menyatu bersama masyarakat, adalah wujud konkret pelaksanaan kaderisasi perempuan ini," jelasnya.
Di hari terakhir PKKPN, para peserta pun melakukan Deklarasi Rampak Sarinah, serta penandatanganan komitmen politik kader perempuan di atas materai. Tak lupa peserta pun mendapat kenang-kenangan yang dipilih sebagai peserta dan kelompok terbaik dan disiplin.
