Jakarta, Gesuri.id – PDI Perjuangan mengkaji dan merumuskan tema dan materi atas arahan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, yang kemudian ditindaklanjuti oleh steering committee rakernas.
Dikatakan Kepala Pusat Analisa dan Pengendali Situasi Partai DPP PDI Perjuangan Prananda Prabowo, materi I politik partai dalam pembangunan (politik legislasi, politik anggaran dan politik pengawasan). Materi II politik partai dalam kebijakan kebudayaan.
Baca: Rakernas PDI Perjuangan Hasilkan Sembilan Rekomendasi
Materi III politik partai dalam tata kelola partai. Materi IV politik partai dalam pemenangan elektoral dan pemenangan pemilu. Materi V politik partai dalam penguatan badan saksi nasional partai.
Materi VI politik partai dalam pencegahan dan penanggulangan bencana, pencegahan dan penanganan HIV AIDS, pengawasan obat dan makanan, serta kekayaan hak intelektual produk nasional dan paten kekayaan lokal Indonesia.
”Tema Rakernas Pertama PDI Perjuangan 2020 adalah Solid Bergerak Wujudkan Indonesia Negara Industri Berbasis Riset dan Inovasi Nasional. Sub Tema adalah Strategi Jalur Rempah dalam Lima Prioritas Industri Nasional untuk Wujudkan Indonesia Berdikari,” kata Prananda di Jakarta, Senin (13/1).
”Berdasarkan perintah Ketua Umum rekomendasi-rekomendasi yang telah diputuskan dalam rakernas, wajib dijalankan oleh tiga pilar partai (struktur, legislatif, dan eksekutif) di semua tingkatan, serta wajib ditindaklanjuti dalam rapat kerja daerah dan rapat kerja cabang,” ujarnya.
Baca: PDI Perjuangan Bidik 60% Kemenangan di Pilkada
Tindak lanjut di dalamnya juga termasuk pembangunan lima prioritas industri nasional untuk mewujudkan Indonesia Berdikari yang PDI Perjuangan perjuangkan, terdiri dari: industri sandang, pangan, papan (khususnya industri pangan), industri kesehatan, farmasi, dan obat-obatan tradisional, industri bahan baku industri, industri energi (khususnya energi baru dan terbarukan), industri pariwisata.
”Pembangunan industri-industri tersebut harus dipastikan sebagai upaya untuk pemenuhan kesejahteraan rakyat,” cetus Prananda.
